BAB 10 : MATT

10.4K 1.5K 8
                                    

"Ed! Edam! Edam ayo!"

Lelaki yang sekarang memiliki nama itu selalu dikunjungi oleh gadis bersurai putih keperakan itu. Gadis yang sekarang harus dia panggil Nona itu selalu tersenyum dan mengajaknya bicara sembari mengantarnya ke tempat pelatihan kesatria tidak jauh dari mansion.

Sembari berjalan kesana dengan Emma di belakang mereka berdua. Clarissa melirik bocah yang sudah terlihat membaik sekarang. Lihat daging yang perlahan mengisi pipi tirus nya kala itu.

"Kau yang sekarang jauh terlihat lebih baik." Ucap Clarissa melirik Edam dengan netra central heterochromia nya itu. Edam selalu terpikat dengan netra biru kehijauan itu. Tapi entah kenapa kali ini netra Clarissa bersinar terang dengan tatapan dingin melihat Edam berhenti melangkah. Tanpa Clarissa sadari dirinya mengaktifkan kekuatannya tanpa sadar dan melihat semua wilayah dari tempatnya berdiri lebih jauh lagi dari sebelumnya seratus meter ke segala arah kini lebih jauh lagi.

"Nona." Panggil Emma yang berhasil membuat Clarissa tersadar dan melihat Edam sedikit ketakutan setelah melihat nya.

"Ed,..." Panggil Clarissa lirih mengulurkan tangan tapi Edam malah mundur beberapa langkah karena merasa was-was sekaligus takut setelah mendapat tatapan dingin dari Clarissa tadi.

Clarissa yang mengerti menarik kembali tangannya. Dirinya merasa bersalah karena tanpa sadar menatap Edam dengan dingin tadi.

"Mungkin kau akan bersemangat lagi setelah bertemu kepala kesatria keluarga Sapphire." Ucap Clarissa mencoba menghibur Edam dan mengajaknya bertemu dengan kepala kesatria yang dia maksud.

Tanah lapang yang luas dengan tidak jauh dari sana terlihat sekelompok kesatria sedang berlatih satu sama lain. Kandang kuda yang terlihat jelas dari tempat mereka berdiri dan juga seseorang yang sedang Clarissa coba kejutkan.

"WAH!" Seru Clarissa menepuk tubuh kepala kesatria keluarga Sapphire itu.

"Yah, aku terkejut." Ucap kepala kesatria berakting terkejut dengan kehadiran Clarissa.

"Selamat siang, Nona. Kenapa Anda perlu sejauh ini datang kemari? Apa Anda ingin ke kota lagi?" Tanya kepala kesatria yang akrab dipanggil Matt itu berjongkok di depan Clarissa yang tubuhnya masih mungil itu.

"Apa Matt bisa membuat Ed menjadi seorang kesatria?" Tanya polos Clarissa yang membuat semua kesatria betah melihat putri kedua keluarga Sapphire itu. Kepolosan dan keimutan yang sudah dia miliki sejak dini sudah mencuri hati mereka.

Matt melihat orang yang Clarissa maksud. Tubuh yang berbalut perban dan juga seberapa bocah di belakang Clarissa menghilangkan kegugupan nya.

"Maaf, Nona saya tidak bisa melakukan nya." Ucap Matt menolak dengan sopan.

"Ehh!!! Kenapa? Padahal ayah boleh." Rengek Clarissa yang mencoba merayu Matt dengan menyangkutkan nama Duke.

"Tapi, sebelum itu saya harus mengetesnya lebih dulu Nona. Kami kesatria dibawah perintah keluarga Sapphire yang terkenal dengan keadilan nya hanya memilih orang yang terampil dan dapat dipercaya." Terang Matt ramah mencoba membuat Nona di depan nya mengerti. Clarissa menyetujuinya.

"Ed! Lakukan yang terbaik! Jangan membuat ku tampak bodoh di depan Matt!" Seru Clarissa menyemangati Edam yang terlihat kesakitan setelah dipukul punggung nya oleh Clarissa.

Sebuah pedang kayu Matt lempar. "Kita lihat seberapa kau pantas berdiri di belakang Nona." Ucap Matt nampak dingin menunjukkan pedang berkayu nya kedepan.

Edam yang sudah siap dengan pedang kayu yang dia genggam. Tekstur pedang yang membuat nya bernostalgia. Clarissa dapat melihat senyum tipis itu. Lagi pula di dalam cerita Edam sudah di bekali dengan teknik berpedang sendari kecil. Saat Cendric bertanya dari mana dia belajar berpedang Edam hanya menjawab dari seseorang yang sangat hormati.

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Where stories live. Discover now