BAB 20 : SEDIKIT LAGI

6.6K 1K 42
                                    

"itu... Tidak mungkin." Gumam Veronica yang melihat Clarissa berjalan mendekat ke arah Ivan. Gaun berwarna lebih lembut darinya itu dengan bagaimana cara gadis itu berjalan mendekati Ivan membuat Veronica geram.

Apa yang Veronica lihat adalah Rosalyn. Mendiang istri Ivan dan juga ibu dari kedua anak bersurai putih itu. Kenapa Clarissa sangat mirip dengan wanita jalang itu?

Veronica tidak mengerti. Kenapa setelah Clarissa menghilang gadis itu semakin hari semakin tumbuh menjadi seperti Rosalyn. Kenapa juga gadis cacat itu masih hidup dan sekarang lihat dia tersenyum ke arah Ivan. Hal yang membuat semakin membuat Veronica kesal adalah bagaimana Ivan merespon Clarissa. Pria itu malah balik tersenyum tipis menatap penuh puja. Begitu pun juga Cendric. Padahal tinggal sedikit lagi dia bisa membuat Cendric berada di kendalinya, tapi kenapa bocah itu malah membangkang.

"Sebaiknya kita segera berangkat sebelum hari semakin malam. Datang lebih awal bukan kah lebih baik dari pada terlambat." Ucap Veronica dengan emosi yang sudah terkendali meskipun masih mencoba menahan kekesalannya.

Clarissa menatap Veronica. Lihat bagaimana wanita itu selalu terlihat menarik dengan gaun merahnya itu dan juga bagaimana dandanan Xeana yang seperti terlihat sudah bersiap merayu pria manapun sama seperti ibu nya.

"Ugh! Kenapa aku harus punya ibu dan saudara tiri seperti mereka!" Batin Clarissa yang tidak tahan dengan persiapan mereka berdua.

"Ibu benar. Sebaiknya kita cepat." Ucap Clarissa mencoba mencairkan suasana setelah melihat Wajah datar kedua lelaki di depannya.

Mereka berjalan ke kereta kuda masing-masing sedangkan Clarissa yang melihat kereta kuda itu cuma diam. Bingung harus ikut dengan siapa.

"Anu... Aku ikut dengan siapa?" Tanya Clarissa bingung menggaruk pipinya yang tidak gatal.

Diputuskan kalau Clarissa berada di satu kereta dengan Cendric dan Xeana. Sedangkan Ivan bersama Veronica. Clarissa dapat mengerti kenapa kedua suami istri itu berada di dalam satu kereta. Tentu saja untuk menghindari para bangsawan yang selalu mencari kelemahan seorang bergelar Grand Duke tentunya.

Clarissa cuma bisa menghela napas panjang. Cendric yang duduk di samping Clarissa dengan Xeana yang duduk di depan mereka berdua.

"Kenapa? Apa kau merasa tidak enak badan?" Tanya Cendric khawatir menepuk bahu Clarissa yang membuat gadis segera menggeleng.

"Ah! Tidak, hanya saja aku merasa gugup, itu saja." Bohong Clarissa tersenyum menyentuh tangan Cendric dan mengelus punggung tangan lelaki itu.

Cendric tersenyum dan mengelus puncak kepala Clarissa. "Cantik."

Satu kata itu terucap begitu saja dari mulut Cendric. Xeana yang mendengar itu dengan jelas membulatkan mata begitu pun Clarissa.

"Ah! Bulan nya ya. Iya cantik. Bukan kah itu nanti akan sangat pas saat lentera berterbangan." Ucap Clarissa menunjuk bulan yang terlihat jelas sekarang dari kereta kuda mereka.

Cendric semakin terlihat tersenyum lebar. "Benar, nanti kau harus berdansa dengan ku." Ucap Cendric yang tidak kehabisan akal mengingat jika Clarissa mudah hilang meskipun masih dalam pandangan nya.

Xeana yang melihat perhatian Cendric dan juga bagaimana Clarissa merespon nya membuat Xeana berpikir sesuatu seketika

"Jangan katakan... Itu tidak mungkin. Clarissa adalah adiknya." Batin Xeana yang hanya menatap sendari tadi.

"Benar, dia siscom." Batin Xeana sekali lagi menatap Cendric.

Sendari tadi Xeana hanya diam karena masih merasa aneh dan tidak mungkin Clarissa kehilangan ingatan. Bagaimana dia bisa melupakan nya? Veronica, ibunya berkata jika Clarissa pasti sedang berpura-pura. Tapi melihat bagaimana Clarissa menjawab dengan jujur dan terlihat jelas raut wajah gadis itu masih syok dan tidak mengerti saat baru bangun dan dokter bahkan sudah memeriksanya.

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Where stories live. Discover now