BAB 35 : IBU

5K 868 16
                                    

Anara merasa dia sudah menghabiskan waktu yang begitu lama disini. Hutan terasa lebih banyak waktu di siang hari dari pada malamnya. Menghabiskan waktu dengan kakek dari pemilik tubuh asli ini juga membuatnya merasa nyaman. Semua kisah tersembunyi mulai terkuak. Seperti nya penulis dari novel 'Blue Rose' tidak ingin terlalu ingin menceritakan sosok Cendric sebegitu detail hingga ke dalam silsilah keluarganya.

[SENANG BISA MENGHABISKAN WAKTU DENGAN MU, ANARA. AKU HARAP KITA BISA BERTEMU LAGI, SAMPAI JUMPA.]

Salah satu roh berwujud laki-laki itu melayang pergi setelah menghabiskan waktu mengobrol bersamanya tadi setelah mencari makanan bersama kakeknya.

"Da dah~"

Anara melambaikan tangan dan tidak dia kira jika waktu perubahan wujud mereka sudah habis dan seketika berubah menjadi roh rubah lagi.

Tanah sedikit terguncang saat Argenis baru saja mendarat setelah dia terbang dengan puasnya di langit. Surai putihnya yang seperti singa itu selalu berhasil menyita perhatian Anara terlebih lagi dengan tanda permata yang tertanam di dahinya itu. Semua roh rubah mulai menyebar ke seluruh hutan dan perlahan menghilang.

"Puas terbang nya?"

Argenis meregangkan kedua kaki depannya ke depan seperti seekor kucing menguap. Dia melihat Anata dan menoleh ke arah lain memilih untuk mengabaikannya.

"Apa kau tidak marah?"

[KENAPA AKU HARUS MARAH?]

Argenis terlihat berwajah datar. Duduk setelah kembali setelah sekian lama terbang.

"Yah, itu maksud ku."

[KAU SUDAH TAU KAN. ITU TIDAK AKAN MERUBAH APA PUN. DOA MEREKA MEMBUAT KU ADA DAN AKU MENYELAMATKAN MEREKA. BUKANKAH SIA-SIA SAJA AKU MEMBERHENTIKAN PERANG DAN MEMBAWA KEMAKMURAN DAN AKU JUGA YANG MENGHANCURKANNYA.]

Apa yang Argenis katakan benar. Begitu pun juga kakeknya. Amarah tidak akan menyelesaikan apa pun.

Argenis melirik Anara yang duduk memainkan ujung pakaiannya yang sudah kusut dan robek. Pakaian masih sama seperti yang dia kenakan tadi. Bahkan noda darah di gaunnya masih terlihat jelas.

Lalu, tiba-tiba saja malam datang begitu saja. Kegelapan yang membuat Anara takut segera meraba tubuh Argenis yang tidak jauh darinya.

[JANGAN TAKUT.]

Ucapan Argenis selalu berhasil membuatnya tenang. Seketika dalam sekali hembusan napas. Kabut mulai menyisih dan membawa hewan malam yang bercahaya itu segera mendekati mereka. Anata yang melihat cahaya yang berkedip mulai berkumpul banyak. Anara dapat melihat suasana hutan di malam hari. Dia melihat keindahan yang tersembunyi yang belum dia lihat sebelumnya.

Argenis yang melihat tatapan Anara penuh binar hanya memperhatikannya sejak tadi. Seperti anaknya yang satu ini berhasil membuat tertarik.

[WAKTUMU SUDAH HABIS DISINI, RA.]

Anara terdiam. Dia menoleh ke samping menatap Argenis yang sejak tadi memperhatikannya menatap kagum seisi hutan dan kunang-kunang yang berterbangan.

[RARA, KAU HARUS PULANG. MEREKA MENUNGGU MU.]

Entah kenapa saat bersama Argenis dan juga para roh Elf membuatnya sejenak melupakan ambisinya mengubah takdir para karakter.

[MEREKA BUKAN TOKOH KARAKTER ATAU APALAH YANG SEDANG KAU PIKIRAN. MEREKA KELUARGA MU SEKARANG. AKU JUGA SEKARANG KELUARGA MU.]

Anara terteguh diam. Pemikirannya masih menganggap Ivan itu hanyalah sekedar ayah dari tubuh gadis ini. Bukan ayah nya. Cendric adalah misi utamanya. Sedangan Edam adalah variabel yang ditambahkan.

Lady Sapphire : merubah takdir kakak antagonis || ✓Where stories live. Discover now