06. Hurt 3

7.4K 963 68
                                    

Terkadang kita sering tertipu oleh mimpi dan angan,Terlalu sibuk bermimpi hingga kita lupa untuk berusaha mewujudkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terkadang kita sering tertipu oleh mimpi dan angan,
Terlalu sibuk bermimpi hingga kita lupa untuk berusaha mewujudkannya. Itulah kenapa manusia sering menyalahkan takdir yang sebenarnya sudah mereka rusak sendiri.
Huang Renjun

Hari yang dinanti nanti kini telah datang, dimana seluruh murid dari kelas 12 akan lulus dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari yang dinanti nanti kini telah datang, dimana seluruh murid dari kelas 12 akan lulus dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ramai, dan sesak itulah keadaan aula saat ini. Beberapa petinggi sekolah mulai menyampaikan pesan pesannya lewat sebuah alat pengeras suara yang berdiri tegak di hadapannya.

Mata Renjun sibuk menelisik seisi ruangan, apakah adik adiknya tidak mau menghadiri acara perpisahannya. Kemarin Chenle memang sudah bisa pulang ke rumah, jadi Renjun bisa sedikit tenang. Renjun mencoba untuk menghilangkan pikiran negatif yang masih berkecamuk di otaknya. Namun saat acara Wisuda di mulai, mata nya mulai memanas, dimana seharusnya ada sosok orang tua yang berdiri di ujung panggung menyambut anaknya sambil membawa bunga.

Renjun maju dan dinyatakan menjadi lulusan terbaik tahun ini, dia bangga namun tidak bahagia. Tanpa ia sadari diujung panggung sana ada seseorang yang menunggunya sambil membawa buket bungga dan dibelakangnya ada ke tiga adik nya.

Setelah menerima beberapa tropi dan sertifikat Renjun turun dengan tatapan kosong.

"Selamat Renjun aaa"
"Selamat Hyung....."

Baekhyun.

Laki laki yang masih terlihat awet muda itu memberikan buket bunga yang sedari tadi ia bawa.

Renjun nampak berkaca kaca, ia bersyukur karena masih ada orang yang bersedia berdiri di sampingnya.
Renjun menerima bunga itu dan mendekat, Baekhyun memeluknya erat memberikan pelukan bak seorang ayah untuknya. Ketiga adiknya tersenyum bangga padanya. Renjun juga memeluknya.

"Terima kasih. Ku kira kalian tidak akan datang" ucap Renjun.

"Mana mungkin kami tidak datang di acara mu hyung, pasti tidak akan kami lewatkan" ujar Haechan.

"Paman tadi kaget saat melihat mereka bingung memilih karangan bunga disalah satu toko. Akhirnya aku membawanya beli di toko bunga yang lebih besar agar pilihannya bervariasi. Kau kenapa tidak memberitahuku hmm?" Tanya Baekhyun sambil mengusap kepala Renjun.

IMPERMANENT || Huang Renjun✔Where stories live. Discover now