Sosok pemuda kecil berparas bak malaikat yang tumbuh dengan baik di balik luka luka yang ia sembunyikan.
Memaksakan diri nya untuk tetap bertahan kala hidupnya menjadi taruhan.
Menyayangi adik adiknya meski terkadang ia disiksa, dihina, dan dicaci o...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jika aku boleh melawan takdir, maka sudah aku lakukan dari kemarin. Kenapa aku pasrah pada takdir? Karena aku percaya, di balik takdir yang rumit Tuhan pasti sudah menyiapkan hal yang lebih indah dari yang ku pikirkan.
Huang Renjun
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Flashback*
BRAKK....
Renjun terlonjak kaget, ia cepat cepat membersihkan bekas darah yang masih menempel di tangannya. Ia melempar silet itu sembarangan hingga tergeletak begitu saja di lantai kamar.
Ia keluar untuk memastikan siapa yang membuka paksa pintu rumahnya.
Plakkk...
Belum sempat Renjun berkata kata, sebuah tamparan keras mendarat mulus di pipi nya yang mulai tirus.
"Sudah ku bilang berapa kali untuk tidak melukai anakku haa?!" Bentak Hani.
Renjun diam, ia sadar kini ia di hadapkan dengan seseorang yang lebih tua. Renjun tetap ingin menghormatinya meski ia terus saja di hina.
"Apa kau tidak memberinya makan sampai ia masuk Rumah sakit?!"
"Jawab Renjun! JAWAB!"
"Apa jika aku menjawab kau akan diam?"
Plakkk
"Berani kau ya.. DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!!"
Bughh
Hani menendang kaki nya hingga uratnya lemas. Ia jatuh terduduk di atas dinginnya lantai.