22. Tragedy Start.

7.3K 812 48
                                    

Eomma bilang, aku harus bisa menjadi bintang untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eomma bilang, aku harus bisa menjadi bintang untuk mereka. Tapi nyatanya, sampai sekarang pun aku belum bisa menurutinya.

Huang Renjun

Huang Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Renjun aah. Nanti jika kau sudah besar ingin jadi apa?" Tanya Chanyeol.

Renjun mengerjap menatap sang ayah sambil terus menjilat Ice cream di tangannya.

"Aku tidak tau appa?" Jawabnya.

Tangan Chanyeol tergerak untuk mengusap surai lembut putra sulung nya, sambil terus tersenyum melihat kelakuannya.

"Kau tidak boleh begitu Renjun aah. Kau harus memiliki mimpi,"

Renjun kembali menengadahkan kepalanya guna melihat sang ayah.

"Mimpi yang nantinya akan menjadi target mu di masa depan." Sambung Chanyeol.

Renjun kecil nampak mengernyitkan dahi nya, ia sedang berpikir kira kira apa mimpinya nanti.
Namun beberapa saat kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah adik adiknya yang tengah bermain di tengah taman.

"Seperti kata eomma, aku ingin menjadi bintang untuk mereka." Jawab Renjun yakin sembari menunjuk ke tengah taman.

"Appa yakin kau pasti bisa menjadi bintang untuk mereka. Tapi apa kau tau? Untuk menjadi bintang kau harus melawan ribuan meteor yang akan menghalangi jalanmu."

Renjun kecil menggeleng karna dia tidak tau meteor itu apa.

"Appa, meteor itu apa?" Tanya Renjun polos.

"Kau tau bintang kan?"

Renjun mengangguk.

"Bintang dan meteor itu sama sayang... mereka sama sama benda langit. Bedanya kalau bintang itu bisa memancarkan sinar, sedangkan meteor tidak bisa memancarkan sinar."

"Ooh berarti mereka sama sama kecil ya Appa."

"Iya, kau pernah lihat bintang jatuh?"

"Tidak, tapi aku ingin melihatnya."

IMPERMANENT || Huang Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang