Sosok pemuda kecil berparas bak malaikat yang tumbuh dengan baik di balik luka luka yang ia sembunyikan.
Memaksakan diri nya untuk tetap bertahan kala hidupnya menjadi taruhan.
Menyayangi adik adiknya meski terkadang ia disiksa, dihina, dan dicaci o...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jika hidup memang di ciptakan untuk menjadi mahkluk sosial, lantas kenapa masih ada manusia yang tidak peduli dengan sekitar. Huang Renjun
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Renjun... nanti kalo appa udah nyusul eomma Renjun jagain mereka ya." Ucap Chanyeol pada Renjun yang tengah makan hotpot di sampingnya.
Mereka melihat kearah tiga anak yang sedang bermain di tengah tengah taman kota.
"Appa jangan nyusul eomma!" Ucap Renjun kecil.
"Kenapa?"
"Eomma bilang kalo eomma pergi pasti akan kembali ke Renjun, tapi ternyata eomma bohong. Sampek sekarang eomma belum pulang. Jangan nyusul eomma. Disana pasti sangat indah sampai sampai eomma tidak mau pulang bertemu kita lagi." Jawab Renjun kecil.
Chanyeol tersenyum sendu, putra kesayangannya kini sudah besar. Meski umurnya masih enam tahun, namun dia tetap berusaha menerima takdir dari Tuhan yang di tujukan padanya.
"Nanti pokok nya Renjun harus jadi anak yang pinter ya... biar Appa sama eomma bangga sama Renjun." Ucap Chanyeol.
"Iya... besok kalo Renjun udah besar, Renjun mau punya Restorant besar kayak punya Paman Baekhyun."
Chanyeol kembali tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Renjun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
