21. Bad Feeling

6.3K 802 2
                                    

Akhirnya sekarang aku tau, bahwa dunia memang senang bermain main dengan ku

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Akhirnya sekarang aku tau, bahwa dunia memang senang bermain main dengan ku.

Huang Renjun

Dalam sebuah ruangan gelap dan pengap

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Dalam sebuah ruangan gelap dan pengap. Terdapat dua orang sedang berhadap dengan koper besar di antara mereka. Tatapan dari mereka masing masing menyiratkan sebuah permusuhan. Sudah satu jam lebih mereka berada di tempat kumuh ini namun keduanya nampak masih enggan untuk pergi. Rintik hujan di luar gedung kembali terdengar menemani keheningan malam di antara mereka. Tapi itu semua tidak bisa mengalahkan nyali mereka untuk terus mendapatkan apa yang mereka mau.

Keangkuhan dan keserakahan terpatri jelas di masing masing raut wajahnya, membuat siapaoun yang melihat akan muak dan heran karna mereka benar benar nekad hanya untuk mendapat sepeser uang.

"Lalu apa yang kau inginkan lagi jika bukan ini?" Tanya si wanita. Dia nampak bosan dan muak berada lama lama di tempat menjijikkan ini.

"Aku sudah pernah bilang kan. Kalau aku tidak membutuhkan sepeserpun uangmu." Jawab laki laki bermata tajam di hadapannya.

"Katakan! Apa yang kau mau?!"

"Kau yakin?"

"Tidak usah basa basi. Aku muak berhadapan denganmu".

"Calm down Hani, jika kau tidak bekerja sama denganku maka kau akan bangkrut. Kau tau itu kan?!" Ancamnya.

"Ck. Kau terlalu banyak bicara Minhyuk Cepat!" Bentak Hani.

Ya, dia adalah Hani sang wanita serakah yang sudah mengambil seluruh harta suaminnya yang seharusnya di berikan untuk putra putranya. Namun dengan keras kepalanya dia mengambil semuanya dan membiarkan mereka hidup dalam kesulitan.

"Kau yakin akan menuruti ku? Aku tidak yakin kau bisa?" Ejek sang pria bermana Minhyuk itu.

"Katakan!"

Minhyuk mengembangkan smirk kesayangannya, nampak licik dan menyeramkan bagi Hani.

"Aku ingin salah satu anak mu!"

Brakkk

"KAU GILA!!" Bentak Hani setelah mengebrak meja di hadapanmu.

Minhyuk terkekeh puas melihat ekspresi dan respon lawan bicaranya.

IMPERMANENT || Huang Renjun✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon