Sosok pemuda kecil berparas bak malaikat yang tumbuh dengan baik di balik luka luka yang ia sembunyikan.
Memaksakan diri nya untuk tetap bertahan kala hidupnya menjadi taruhan.
Menyayangi adik adiknya meski terkadang ia disiksa, dihina, dan dicaci o...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Satu persatu menghilang begitu saja.
Huang Renjun
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Wiuu..... wiu.... wiu.....
Suara ambulance nyaring memenuhi setiap rongga telinga pendengarnya. Suasana kampus mendadak menjadi riuh saat para dosen dan tenaga medis mulai berlarian melewati koridor depan kelas mereka. Mereka sontak penasaran dan mengikutinya.
Ruang musik.
Disana sudah ada beberapa dosen yang tengah membantu membaringkan tubuh lemah tidak berdaya Renjun. Renjun di temukan dengan keadaan sangat tragis, lebam di mana mana, darah di sekitar kepala dan hidungnya, baju yang berantakan dan di penuhi bercak darah. Sungguh keadaannya sangat menyedihkan bahkan ada beberapa yang menangis melihatnya.
"Segera bawa ke Rumah sakit!. Pak Choi, tolong temani Renjun!" Perintah Pak Lee selaku Rektor kampus.
Pak Choi menganggukkan kepala dan segera mengikuti para tenaga medis yang sudah membawa Renjun di brankarnya.
Pak Lee nampak tengah menahan amarahnya. Siapa yang sudah berani membuat kekacauan di kampusnya.
"Pak Nam joon, segera kumpulkan seluruh mahasiswa di Aula. Sekarang!"
"Baik pak."
Setelah memerintahkan salah satu dosennya, pak Lee segera menuju ke aula untuk menyiapkan dirinya guna konferensi pers mendadak yang ia adakan secara mendadak. Ia tau ini pasti sangat mengejutkan bagi seluruh mahasiswanya, tapi kejadian ini juga akan sangat berpengaruh pada Universitasnya, namanya juga bisa tercoret.
Lima belas menit menunggu, akhirnya semuanya sudah memenuhi aula besar tersebut. Tidak hanya mahasiswa, bahkan para penghuni kampusnya juga turut hadir.
"Anyyeong haseyo yeoraebun!" Sapa Pak Lee, meskipun dalam hati tengah menahan emosi namun ia juga harus menjaga image nya sebagai seorang Rektor.
"Langsung saja. Mengenai kasus ditemukannya salah satu mahasiswa kita Huang Renjun, di dalam Ruang musik oleh Bu Kim. Maka saya harap semua yang ada disini untuk tidak mengumbarnya di luar kampus maupun di sosial media. Guna untuk menjaga nama baik Kampus kita. Semuanya dapat di mengerti?!"
