we go through bitter or tough times so that when the sweet times come, it would be a lot sweeter and greater.
Huang RenjunSepi
Hening
Sunyi
Kira kira begitulah kata yang dapat menggambarkan rumah besar ini. Setelah puas menangis di pinggir sungai Han tadi, dia memutuskan untuk pulang. Dia tau mungkin saat ini emosi adik adiknya masih belum bisa di kontrol apalagi tadi dia tiba tiba pergi meninggalkan mereka, mungkin mereka akan marah lagi, tapi andai mereka tau apa yang terjadi, apa mereka akan tetap membencinya, atau sebaliknya. Kepalanya mendadak pusing memikirkan hal tersebut.
Renjun berjalan pelan menyusuri rumah nya yang sudah bertahun tahun ia tinggali. Meski tidak ada satupun kenangan bersama orang tuanya yang ada di rumah itu, namun Renjun tetap bersyukur, setidaknya masih ada adik adiknya yang menemaninya sampai saat ini.
Langkah kaki nya berhenti tepat di depan kamarnya. Ia membukanya pelan hingga menimbulkan suara.
Renjun melihat beberapa foto yang terpajang disana, ada foto kedua orang tuanya yang tengah tersenyum bahagia di sebuah taman.
Lalu netranya menangkap sebuah foto dirinya dan adik adiknya.
R
enjun mengambilnya kemudian ia bawa dan duduk di samping ranjangnya.
Renjun ingat, foto itu di ambil sekitar 2 tahun yang lalu, dengan senyuman palsu di masing masing bibir mereka. Mereka pun terpaksa melakukan itu karna Baekhyun ingin memiliki foto mereka berenam.
BINABASA MO ANG
IMPERMANENT || Huang Renjun✔
General FictionSosok pemuda kecil berparas bak malaikat yang tumbuh dengan baik di balik luka luka yang ia sembunyikan. Memaksakan diri nya untuk tetap bertahan kala hidupnya menjadi taruhan. Menyayangi adik adiknya meski terkadang ia disiksa, dihina, dan dicaci o...