18. Bad

6.1K 813 49
                                    

Tuhan, terima kasih banyak atas apapun yang sudah engkau berikan padaku, dan sekarang tolong jangan buat aku membencimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuhan, terima kasih banyak atas apapun yang sudah engkau berikan padaku, dan sekarang tolong jangan buat aku membencimu.

Huang Renjun

Huang Renjun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.

"Karna hari ini adalah hari terakhir kalian ujian, besok akan diadakan perkumpulan wali murid. Kalian sudah tau kan?!" Tanya Pak Kim selaku wali kelas.

"Nee" jawab murid murid kompak.

"Ya sudah Bapak tinggal dulu, dan kalian boleh pulang."

Kriiiiiinngggg

Bel bunyi tepat saat mereka sudah di perboleh kan pulang oleh wali kelas nya. Murid murid berhamburan keluar tapi tidak dengan ketiga bersaudara itu. Yaa, Jeno, Jaemin dan Haechan. Mereka tampak saling pandang. Di masing masing tatapan menyirat kan sebuah pertanyaan. Dan setelah kelas sudah sepi baru mereka buka suara.

"Siapa yang akan datang?" Tanya Haechan terlebih dahulu.

Jeno dan Jaemin menggeleng. Pasalnya dulu jika ada acara seperti ini Baekhyun lah yang selalu datang. Namun sekarang, bahkan mungkin Baekhyun masih marah pada Jeno karena insiden kemarin. Jeno jadi merasa tidak enak sendiri nanti jika Baekhyun yang datang menjadi walinya dan juga adik adiknya.

"Bagaimana kalau Renjun hyung saja?" Usul Jaemin. Lagi pula Renjun kan sudah lulus dari sekolah tersebut ia rasa tidak ada salahnya jika Renjun yang datang menjadi walinya.

Haechan menatap Jaemin dengan tatapan yang tidak bisa di artikan sedangkan Jeno, ia nampak acuh pada usulannya.

"Ck, tidak adakah orang lain lagi selain orang gila itu?" Tanya Jeno sambil berdecak sebal. Mendengar nama Renjun saja telinganya serasa panas.

"Lalu siapa lagi? Paman Baekhyun? Kau tidak lihat bagaimana tatapannya kemarin haa?!" Sinis Jaemin.

Jeno beralih menatapnya tajam.

"Ck. Terserah mu saja. Aku tidak yakin jika dia mau" ucap Jeno lalu bergegas pergi meninggalkan mereka berdua.

Jaemin menatap Haechan seolah olah bertanya apa pendapatnya, namun Haechan pun ternyata sama saja. Ia langsung melengos dan pergi menyusul Jeno.

IMPERMANENT || Huang Renjun✔Where stories live. Discover now