"Kita menghabiskan waktu untuk mencari kekasih yang sempurna, ketimbang menciptakan cinta yang sempurna"
– Tom Robbins_
Assalamualaikum wr wb
Kembali lagi nihh...
Huhuuhuu... Detik detik part terakhir nih..
Aku bakal kangen kalian yang suka koment lucu bahkan absurt🤣🤣
Kangen juga. Padahal baru aja up tapi langsung kena todong "NEXT PART" muehehehe...
Tapi aku tau kok kalian gitu karena sangat mengapresiasi karyaku
Terima kasih yaa. Apa lagi yang udah nungguin upnya. . .
Terima kasih buat kesabaran kalian sampai ekstra part 😂
Yang mau tau cerita Rafan sama Zaura dicerita sebelah yaa
Doain aku biar nemuin alur yang cocok buat Azhar. Ada yang mau nyaranin nih????? Kalau ada koment yaa😉
Cuss aja yaa
Happy reading 🥰
Beberapa bulan kemudian
Haifa merenggangkan ototnya pelan saat ia sudah bergerak dengan olah raga pagi hari. Hari ini ia berlari kecil menyusuri jalan depan mansionnya, ditemani Azhar yang juga berlarian kecil ditemani si anak bulu yaitu Moza. Haifa berlarian kecil menggunakan baju olahraga Islaminya dengan baju satu paket dengan hijab yang nyaman.
Haifa membiarkan Azhar berlari didepannya dengan menggandeng tali yang memeluk tubuh mungil Moza. Tapi ia tetap memperhatikan dengan sangat seksama. Tiba tiba Azhar memperlambat larinya
"Kenapa kak?" Tanya Haifa menghampiri nya
"Hehe Kaka haus bund" ia menyengir memperlihatkan gigi putihnya.
"Ya Allah bilang dong ka... Yuk menepi aja bunda bawa minum" Haifa memang membawa sebotol air mineral. Ia lebih suka membawa bekalnya sendiri walaupun cuma air putih. Mereka duduk ditepian jalan yang menyediakan bangku seperti ditaman. Ia menyerahkan sebotol air mineral kepada Azhar ia langsung menegaknya hingga setengah
"Haus banget ya kak?" Azhar megangguk ia menyerahkan botol nya ke hadapan Haifa ia langsung mengambil serta meminum nya sedikit untuk melegakan tenggorokannya
"Mau lanjut bund?" Haifa berfikir sejenak. Ia tak mau meninggalkan Afshi yang masih menyusui terlalu lama. Ia menitipkannya sebentar kepada Zafran karena tadi Afshi tidur dengan sangat nyaman.
"Emh....kita pulang aja ya kak. Bunda khawatir sama adek. Kan masih menyusui" Azhar mengangguk. Haifa begitu tak menyangka bahwa Azhar yang masih terbilang kecil bisa membawakan dirinya seperti seorang kakak yang baik untuk adeknya. Ia selalu menemani Afshi saat Haifa kewalahan dengan tugas sebagai ibu rumah tangga.
Azhar juga tidak pernah marah dengan adiknya. Pernah suatu kali makanan Azhar makan eskrim kesukaannya ditaman belakang dan ada Afshi didepannya, dan tak disangka eskrim yang ia pegang ditampol dan alhasil eskrimnya pun berserakan jatuh lalu tak berbentuk. Ia sedikit kaget setelah itu malah Afshi yang menangis sepertinya tahu kalau sang kakak sedikit kesal dengannya
ČTEŠ
HAIZA Al malik [END]
Spirituální[sebelum membaca mari follow dulu akun author ya] Happy reading😍 "azhar anak yang pengertian fran...tapi dia butuh seorang bunda sesungguhnya, Azhar tidak mau mengatakannya langsung padamu nak, karena ia takut kamu terganggu dengan keinginannya di...