Ebi furai🌾

12.2K 968 24
                                    

"Aku tak mau kehilangan"



Haaah aku kembaliii

Moga greget yaa sama part ini

Jangan lupa votenyaa🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Follow. Share dan coment yaaa

Happy reading 🥰🥰🥰



"Assalamualaikum.bu haifa ya?" Hendak ia berjalan ia berpapasan dengan wanita cantik bergamis hijab sangat modern wajanya sangat glow up mirip Kimberly Ryder 

"Waalaikumsalam iya saya Haifa"

"Kenalkan saya Vani salah satu dokter umum disini. Saya bekerja sudah kurang lebih satu tahun Bu. Ouh iya selamat ya atas pernikahannya. Saya baru tahu pak Zafran sudah menikah"

Haifa tersenyum dan menjabat tangan wanita yang bernama Vani

"Iya salam kenal ya bu. Panggil saja saya Haifa sepertinya Bu Vani ini lebih diatas saya"

"Nggak sopan bu. Bu Haifa ini kan sekarang menjadi istri direktur utama pak Zafran" ia sedikit mencairkan suasana tegang pertama kali bertemu

"Akh nggak papa. Kita jadi teman saja..saya nggak enak kalo Bu Vani ini memanggil saya dengan Bu. Panggil nama saja yaa"
Vani sedikit menatap mata Haifa ia tak menemukan tatapan kemunafikan dari sorot matanya ia begitu tulus dan tanpa bohong

"Akh..iya panggil saya Vani saja kalau seperti itu .saya akan memanggil dengan sebutan Haifa" Haifa tersenyum sangat manis

"Nah kalau seperti itu saya enak dengernya, salam kenal ya Vani"

"Iya.maaf ya Haifa saya harus pergi dahulu ada urusan mendadak " ia seperti buru buru ingin pergi setelah melihat ponselnya

"Yasudah terimakasih ya atas sapaan hangatnya. Hati hati vani" ia mengangguk lalu berjalan ke arah pintu keluar

"Mungkin benar..ia bukan lagi takdir untukku. Mencoba berbesar hati akan ada yang lebih indah dari dia..semangat Vani!..kamu pasti bisa move on!" Batin Vani saat ia berjalan keluar dari ballroom hotel ia berusaha keras akan menghilangkan rasa yang ada walau masa lalu itu terus ingin membuatnya kembali kepada Zafran ia menyeka air mata yang tiba tiba terjatuh tanpa dikomando

"Kita memang tidak berjodoh fran, doakan aku semoga dapat jodoh seperti halnya dirimu"..

***

Haifa melanjutkan langkah kakinya untuk menemui Azhar yang ia lihat masih terduduk di kursi yang sama sebelum ia tinggal ternyata ada Kenya juga disampingnya ia juga melihat seorang wanita berperut buncit sedang menyuapi dirinya sendiri dengan puding coklat yang tak lain adalah Lula. Haifa tersenyum kecil sembari membawa es krim ditangannya

"Apa kabar nyonya Almalik " langkah kaki Haifa kembali tercekat dengan suara perempuan ia membalikkan badan dan terlihatlah seseorang yang selalu berkata kasar tak memperdulikan orang lain sebenarnya ia sudah muak dengan penghinaan yang selalu ia layangkan

"Ouh..sekarang sombong yaa..mentang mentang sudah menjadi nyonya kaya sekarang.pantas saja anda begitu mau menolak ajakan anak saya tanpa pikir panjang. Licik juga ya strategi kamu"

Haifa masih menutup mulutnya tanpa ia membalas perlakuan mulut orang tua itu.kalian pasti sudah tak asing dengan wanita bermulut pedas yang tak lain adalah Sani.

"Menolak anak saya. Lalu menggoda anak pemilik rumah sakit terelit di Asia tenggara seorang duda tampan pak Zafran..uuh anda pintar sekali hey Haifa . Lihat dong diri kamu!" Ia memakinya tanpa belas ampun

HAIZA Al malik [END]Where stories live. Discover now