Prank Mama Renata

109 9 0
                                    

Ohohoiiiii gaiss, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442H untuk islam yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin ya kalau Fani ada salah💛🙏

Ohohoiiiii gaiss, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442H untuk islam yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin ya kalau Fani ada salah💛🙏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote dulu dong sebelum baca🤭. Spam komennya juga💙💙💙

Langsung aja! HAJARRRR🔥

😈😈😈

Usai mengantar Elena kembali ke rumah, Damon juga pulang ke rumah. Sejak mendapatkan nomor ponsel Elena, laki-laki itu tidak berhenti untuk tersenyum. Kedua sudut bibirnya tertarik melengkung ke atas, menunjukan betapa bahagianya dia.

“Kenapa kamu senyum-senyum sendiri, Mon? Masih sehat kan?” celetuk Renata saat melihat anak sulungnya itu sudah cengengas-cengenges sendirian sejak masuk ke dalam rumah.

Ia jadi takut Damon ketempelan Jin.

“Astaga Mamah, aturan tuh dateng salam dulu kek, apa kek!” Damon berjalan menghampiri Renata. Duduk di sebelah mamanya, lalu mencium punggung tangan dan pipinya singkat.

“Heh, cah gemblung! Yang abis dari luar kan kamu? Aturan kamu yang dateng tuh salam. Basa-basi apa kek. Salam enggak, dateng-dateng udah senyam-senyum sendiri.”

“Ya elah, Mah, kayak gak pernah muda aja.” Damon menselonjorkan kakinya di atas meja, menumpukan kaki kanan di atas kaki kiri. Kedua tangannya terbentang di punggung sofa.

“Ayo ke rumah Pak Haji Mujidin!” ajak Renata yang tiba-tiba saja meraih remot teve, hendak mematikan tayangan film azab yang ditontonnya.

“Ngapain?” dahi Damon berkerut saat mendengar ajakan Mamanya. Damon tidak kuper juga untuk mengetahui siapa itu Haji Mujidin. Salah satu pak haji di perumahan komplek yang mereka tinggali.

“Mama mau minta tolong buat rukiyah kamu. Kasian, udah tua, jomblo, ketempelan jin pula!” Renata menepuk pelan dahinya sendiri, “Kasian amat nasib mu, Mon, Mon.”

Damon yang sedang menyeruput es jeruk milik mamanya sampai tersedak. Sehari saja Mamanya tidak menistakan Damon, apa tidak bisa?

Setiap ketemu bawaannya pengen membully Damon. Herman...

“Mah, Mamah punya dendam terselubung apa sih sama Damon? Suka banget menjolimi Damon. Kesian, ganteng begini jadi korban dzolim mamanya sendiri,” ucap Damon. Ia sampai harus mengubah ekspresi wajahnya semelas mungkin untuk mendukung aksi protes pada Mamanya.

“Apa ya?” Renata mengusap dagunya dengan salah satu ibu telunjuknya. Bola matanya menatap langit-langit ruangan seolah sedang berpikir keras.

“Kayaknya karena kamu sampai saat ini jomblo deh, Mon,” jawab wanita itu pada akhirnya, “Eh, gak tau juga sih. Pokoknya kalo ketemu kamu, Mama bawaannya pengen berbuat dzolim aja,” imbuhnya diiringi dengan mengangkat bahu acuh.

I Love You, Damon! Where stories live. Discover now