Ceramah Malam Minggu

63 6 0
                                    

“ALANAAAAAAA”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“ALANAAAAAAA”

Dua orang di ruang TV itu langsung terkesiap kaget saat mendengar suara cetar, membahana dan syalalala milik Nyona Alana. Elena mendengus pelan. Sepertinya ia tahu apa penyebab teriakan Alana. Pot dan para bunganya.

Alana memang cerewet tapi dia bukan tipe ibu yang suka teriak-teriak sampai tetangga dengar. Tapi kalau sudah sampai teriak-teriak, itu berarti Alana marah. Sangat marah.

“Kenapa pot sama bunga-bunga mamah pada rusak?!” damprat Alana saat melihat kehadiran Elena dan satu manusia lagi. Damon.

“Tuh tanya calon mantu kesayangan mama,” sindir Elena.

Pelototan mata Alana langsung beralih pada Damon yang sudah menampilkan senyum secerah iklan pasta gigi dan ekspresi wajah tanpa dosa andalannya.

“Tadi Damon lagi latihan gebukin orang, tante. Simulasi biar pas udah nikah bisa jadi suami siaga empat lima.”

“Ya tapi kenapa pot sama bunga-bunga Tante yang jadi sasarannnnn!” Alana mengamuk lagi, masih tidak terima karena bunga-bunga cantik kesayangannya harus mati dengan cara tidak estetik.

“Ya dari pada mereka pada diem-diem bae. Bermanfaat untuk orang lain itu pahala, tan.” Damon menyahut santai.

“Huuuu dasar ya kamu!!!!!” Alana langsung memukul Damon dengan tas jinjing miliknya. Rasanya Alana pengin makan king kong saja!

Alana sangat sedih mengetahui bunga - bunga yang selama ini dia rawat penuh perhatian, cinta, dan kasih sayang seperti anaknya sendiri telah hancur karena perbuatan Damon. Dan yang membuat Alana semakin sedih adalah pelakunya benar - benar Damon. Satu - satunya pria terbaik yang telah lolos kualifikasi menjadi menantu tanpa seleksi.

“Kasian kan Chloe, Kendal, Ariana, dan Katty! Mereka mati disaat cantik-cantiknya." Alana mendengus pelan.

"Turut ... berduka cita, ya, tante." Damon berucap lirih. Sejujurnya dia juga tidak sengaja memecahkan pot - pot bunga itu.  Suasana diantara mereka sedang panas dan Damon juga tidak terpikirkan kalau Alana akan marah karena bunga - bunga itu pecah.

"Gak nerima maaf gratisan. Pokoknya kamu harus bayar lima puluh juta!" Alana menyahut ketus.

"Oke, nanti Damon ganti lima belas juta!" Damon menyahut semangat.

"Beneran lima belas juta?" raut Alana tiba - tiba berubah sangat antusias dan cerah seperti matahari pagi. Binar di matanya sangat terlihat bahwa wanita paruh baya itu sangat bahagia mendengar penawaran menarik dari calon menantunya.

"Eee, gak juga, sih. Nanti Damon korting jadi sepuluh juta pas. Gak kurang dan gak lebih." Damon nyengir setelahnya, lalu meminta Elena untuk mengobati luka - lukanya lagi.

Padahal ketika berantem dengan si pengintip, Damon tidak sampai babak belur seperti ini. Dia terlalu pandai untuk menghindari serangan lawan dan justru memukul lawan dengan telak. Akan tetapi, ketika berhubungan dengan Elena, entah kenapa Damon menjadi sangat lemah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Love You, Damon! Where stories live. Discover now