Chapter 25 "BECAME THE MOON"

1.7K 181 64
                                    


'If the air could condense into solid, the air could also be the moon'

#WinIsWind

Selama periode pemungutan suara di situs UNISTAR. MW Entertainment telah mengirimkan email untuk menginformasikan semua kandidat bahwa akan ada workshop pertemuan di gedung agensi. Workshop tersebut mencakup penjelasan singkat tentang aturan kontes dan kontrak UNISTAR. Kami juga perlu merekam video perkenalan singkat. Jadi sekarang aku merasa sangat bersemangat.

Pertemuan diadakan pada hari Minggu. Mereka mengatakan kepada kami untuk mengenakan seragam universitas dan tiba lebih awal untuk persiapan, karena akan ada banyak kandidat yang datang.

Setelah pendaftaran, kami diatur dan dibagi untuk masuk ke ruang ganti. Mereka juga menyediakan stylist untuk kami.

"Penampilanmu sangat cocok dengan warna rambut berwarna coklat. Apakah kamu ingin mencoba mewarnainya? Masih ada waktu tersisa sebelum syuting video dimulai." Stylist mengatakan kepadaku, karena aku adalah orang pertama yang tiba.

"Baiklah," aku mengangguk. Aku belum pernah mengecat rambutku sebelumnya, karena aku tidak tahu warna mana yang cocok untukku. Jika stylist dapat memilihkan warna rambut untukku, itu akan sangat bagus.

Saat stylist mewarnai rambutku, ada kandidat lain yang duduk di sebelahku. Aku langsung bisa mengenalinya, namanya Oat, Moon dari universitas QU, Fakultas Teknik. Dia cukup tampan, tinggi, dan tegas. Meski penampilannya mungkin tidak begitu menonjol seperti anggota Unistar, namun dengan standar normal, ia tetap sangat tampan. Tingginya adalah ciri yang paling menonjol, 190 sentimeter. Singkatnya, tidak heran dia bisa menjadi QU Moon.

"Hai." Oat menyapaku lebih dulu sambil tersenyum.

"Apakah kamu Win dari Universitas XU? Aku menonton pertunjukan kontes Moon Universitasmu. Bakatmu sangat luar biasa. Aku terkesan, kamu bisa menjawab setiap pertanyaan, bahkan lelucon P'Wayu."

"Hai," aku balas tersenyum padanya. "Kamu Oat, kan? Terima kasih. Aku juga suka dengan bakatmu. Keterampilan drum-mu keren sekali."

Aku mencoba untuk membuat suasana menjadi menyenangkan, agar aku bisa mendapatkan beberapa teman.

"Terima kasih," jawabnya.

"Mari kita berjuang bersama. Karena kita berdua memiliki anggota Unistar di universitas kita, itu sedikit menjadi beban."

"Ya, kamu benar." Aku setuju dengan ucapan Oat.

Mungkin, kebanyakan orang berpikir bahwa kita cukup dikenal dan dihormati karena memiliki senior yang merupakan anggota Unistar. Jadi kita membawa harapan dan reputasi dari universitas kita masing-masing. Jika kita tidak bisa sampai ke tahap akhir, itu mungkin sangat memalukan.

Aku dan Oat terus mengobrol. Kupikir kita bisa bergaul dengan baik. Ketika kita berdua berada dalam 'situasi' yang sama, yaitu sama-sama dari universitas terkenal yang memiliki anggota Unistar. Meskipun universitas kami semacam pesaing, aku senang dia masih bisa mau menemaniku mengobrol di sini.

Kami bertukar pengalaman tentang kedekatan kita dengan anggota Unistar. Oat bercerita bahwa dia sangat dekat dengan P'Natee, karena mereka sama-sama suka bermain alat musik. P'Natee suka menyanyi dan bermain gitar, dan Oat suka bermain drum. Terkadang, P'Natee memang mengajaknya berlatih musik bersama. P'Natee juga mengatakan bahwa dia ingin membentuk sebuah band musik. Teman dekat P'Natee bisa bermain bass dan gitar elektrik, dan sekarang Oat bisa bermain drum. Tapi P'Natee mengatakan dia ingin mencari anggota yang bisa memainkan keyboard elektronik.

"Bagaimana denganmu? Kamu berasal dari jurusan yang sama dengan P'In, bukan? Seperti apa kepribadian P'In?" Tanya Oat.

"Ya." Aku mengangguk. "P'In…. Dia tidak banyak bicara, tapi dia adalah orang yang sangat perhatian."

INVISIBLE MOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora