Chapter 11 "ROSE TO THE MOON"

1.6K 219 115
                                    

"A change of seeing shooting stars. It was a rare as a change off getting a rose from the Moon"

Kondensasi dari udara menjadi uap itu benar-benar nyata. Dan aku belum terbiasa dengan keadaan seperti ini.

"Ahh.. apakah kamu junior code buddy dari P'In?"

"Dimana P'In mentraktirmu makan?"

"Aku iri... bisakah kamu membantuku mendapatkan tanda tangan P'In?"

"Bagaimana caranya, kamu bisa menghubungi P'In?

Setelah selesai kegiatan, dan terbebas dari perhatian senior tahun ke-3. Kini aku tetap masih berada di tengah-tengah teman-teman satu angkatanku (tahun pertama). Teman-teman terus menerus bertanya dan mengoceh, sehingga aku tidak bisa menjawab mereka satu persatu.

"Hey, hey, tenanglah dulu teman-teman, Win, apakah kamu baik-baik saja." Boss menyelamatkan aku, YaTuhan... aku merasa sedikit lega.

"Bagaimana rasanya bisa dekat dengan P'In? Aku sangat iri..." Parm bertanya padaku.

"P'In... memiliki bau tubuh yang harum." Aku tidak yakin dengan jawabanku.

"Aaahhhhh!!!."

Jawabanku membuat banyak teman perempuan hampir mati karena berteriak.

"Tunggu, bagaimana bisa kamu mencium wanginya? Atau memang tubuh P'In selalu wangi setiap saat."

"Tapi temanku pernah mengikuti H-Touch bersama P'In, dan dia berkata memang P'In selalu berbau harum."

"OMG!!!! Aku mau mencium P'In sekarang."

"Aku akan mencium seluruh tubuhnya, dari ujung kaki sampai ujung kepala."
"Idiot, itu sangat mesum."

Sekarang, aku masih dikelilingi oleh teman-teman yang ingin melihat tanda tangan P'In. Banyak yang bertanya, apa yang P'In traktir sebagai code buddy. Aku menjawab mereka bahwa kami memakan suki. Mereka berpikir bahwa P'In mengajaku makan suki di restoran shabu hot pot di sebuah pusat perbelanjaan dan sambil terus mengoceh. Aku jadi tidak punya kesempatan untuk mengoreksi bahwa kami hanya makan di tempat rumah makan suki tradisional Thailand yang sangat sederhana.

Di samping itu, banyak juga yang masih memohon padaku, untuk meminta bantuanku mendapatkan tangan tangan P'In. Aku merasa ingin membantu, tapi juga merasa tidak dapat membantu mereka secara bersamaan. Karena aku tidak tahu, kapan lagi aku bisa bertemu dengan P'In. Aku takut kalau aku mengganggu kesibukan P'In.

Boss mungkin bisa membaca pikiranku, jadi dia meminta teman-teman untuk tenang. Dia juga berkata, bahwa dia mengumpulkan tanda tangan para senior dengan usahanya sendiri. Pada akhirnya teman-temanpun mengerti, mereka tidak memintaku lagi untuk mendapatkan tanda tangan P'In. Namun masih ada yang diam-diam memintaku mendapatkan tanda tangan P'In pada sebuah photo book, atau meminta ikan kertas yang telah dibuat oleh P'In.

"Apakah kamu baik-baik saja? Kamu pasti lelah." Boss mencoba menghiburku.

Setelah itu banyak teman-teman yang mulai meninggalkanku. Boss menganjak aku dan teman-teman lainnya untuk makan di restoran steak di dekat universitas, yang tidak terlalu mahal harganya dan pas di kantong para pelajar seperti kami. Jadi sekarang, aku sedang makan bersama dengan Boss dan teman-temannya, menjadi orang yang 'tidak terlihat' untuk pertama kalinya.

Bagaimanapun, selain Parm, teman-teman Boss tidak ada yang ingin mengetahui tentang Unistar terlalu banyak. Jadi sekarang aku bisa terbebas dari topik Unistar untuk sementara. Kami benar-benar memulai untuk mengenal satu sama lain, kebanyakan pertanyaan yang dipertanyakan seperti :  Siapakah namamu? Kamu lulusan sekolah mana? Sekarang kamu tinggal di mana? Dan banyak dari mereka yang tinggal satu asrama bersamaku.

INVISIBLE MOON (Terjemahan Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now