Chapter 33

2K 273 56
                                    

"Happy Reading"



Jangan lupa spam komen!!
Chapter sebelah sepi, ramein gih sekalian sama yg ini^^



"JISYA!!" Teriakan Maya menggelegar memenuhi rumah. Wanita paruh baya yang masih terlihat muda itu terlihat marah besar. "JISYA SINI KAMU!!"

Dari arah dapur Jisya berlari terburu-buru dengan pakaian rumah yang terlihat basah dibagian ujung bawahnya. Tanpa ditanya Maya tau jika gadis ini tengah mencuci baju seperti biasa yang menjadi ke sehariannya.

"Bunda kenapa teriak-teriak? Jisya buat salah lagi ya?" Tanya gadis itu pelan.

"PAKE TANYA LAGI KAMU! SAYA GAK AKAN BERTERIAK MARAH KAYAK GINI KALAU KAMU NGGAK BUAT SAYA EMOSI!"

"Salah Jisya apa Bunda?"

"Kemarin kamu habis dari mana? Kenapa tidak pulang ke rumah?!" Tanya Maya menelisik.

"J-jisya menginap dirumah Raisa" Dalam hati Jisya sudah mengutuk dirinya sendiri karena telah berani membohongi Bundanya.

"LALU? BISA KAMU JELASKAN SIAPA YANG ADA DI VIDIO INI?!"

Maya mengarahkan ponselnya ke arah Jisya membuat gadis itu terkejut setengah mati. Bagaimana bisa Bundanya tau jika semalam dia berada di apartement Vano? Apa ini ada hubungannya dengan perubahan sikap Vano tadi?

"Kamu sudah berani membohongi saya?!"

"Gak Bunda, Jisya hanya–"

"Hanya apa?! Menggoda lelaki yang dicintai adik mu?! Kamu lupa apa yang kamu katakan pada Bella mengenai Vano?!"

Jisya sudah tidak sanggup menerima cercaan lagi. Baru saja ia menenangkan diri dari permasalahannya dengan Bella kini amukan Maya tidak dapat dia hindari. "Maaf Bunda..." Hanya itu yang bisa Jisya ucapkan. Dia mengakui dia telah salah berbicara mengenai Vano dulu hingga membuat semuanya rumit.

"Kamu tau siapa yang mengirimkan vidio ini pada saya?"

Wajah Jisya yang semula menunduk kini mendongak menunggu ucapan Maya selanjutnya. Dia berharap-harap cemas.

"Alana, Ibu dari Revano sekaligus istri dari pebisnis besar keluarga Savian! Dia melaporkan pada saya kalau maid yang bekerja dirumah kita sudah berhubungan dengan anaknya!" Maya mengatur nafasnya kemudian kembali berbicara. "Saya yakin yang dia maksud adalah kamu, karena saat dirumah sakit saya memperkenalkan kamu sebagai kepala pelayan dirumah, bukan sebagai anak"

Tubuh Jisya menegang. Jadi ini sebabnya Vano berubah secara mendadak. Apa karena hubungan mereka telah diketahui oleh mamahnya? Tapi kenapa? Kenapa lelaki itu mengajaknya untuk menghindar? Jisya jadi yakin jika Alana tidak menyetujui hubungan antara dirinya dengan Vano.

"Tidak tau malu kamu! Bukankah sudah saya beritahu jika Bella akan dijodohkan dengan Vano?! Kenapa malah kamu yang dekat dengannya?!"

"Bunda sebelum–"

"TUTUP MULUT KAMU! SAYA TIDAK MENYURUH KAMU UNTUK BERBICARA!!"

BUKAN CINTA TERLARANG {END}Where stories live. Discover now