Chapter 44

2.5K 303 96
                                    

"Happy Reading"





Jangan lupa spam komen yaa!!!


Sesuai janji, karena chapter sebelah vote nya lumayan jadi aku up lebih cepet, hehehe......






Bugh!



Sudah tidak terhitung pukulan yang mendarat di perut dan wajah Tama dari Vano untuk yang ke berapa kalinya. Emosi Vano meluap terlampiaskan saat bisa menghajar Tama hingga babak belur dan lemah.

Seperti terlihat sekarang, laki-laki itu terkapar tidak berdaya di lantai sambil memegangi perut dan wajahnya yang terasa sakit.

"JADI LO DALANG DIBALIK KEHAMILAN BELLA?!" Vano menendang Tama tepat di tulang kering sahabatnya membuat sang empu berteriak merasakan sakit. "KARENA LO GUE JADI HARUS DIPAKSA BERTANGGUNG JAWAB ATAS BAYI DIA BANGSAT!! BUKAN HANYA ITU, APA YANG LO BILANG KE BELLA BARUSAN GAK BEDA JAUH SAMA LAKI-LAKI PENGECUT!!"

Dion hanya memandangi pertengkaran kedua sahabatnya dengan santai. Jika kalian tanya kenapa dia tidak memisahkan mereka? Jawabannya karena Tama memang pantas mendapatkan apa yang seharusnya dia dapatkan dari kesalahan yang sahabatnya itu buat. Dion tidak habis pikir Tama bisa seceroboh dan sebrengsek ini.

Beruntung sejak kejadian di UKS saat Vano menghentikan tindakan tercela nya, dan Kinara yang menerima cintanya Dion tidak lagi melakukan kebiasaan meniduri wanita.

Perkataan Vano yang mengandaikan jika Kinara yang berada di posisi wanita yang ia tiduri membuat hati Dion teriris. Yang bisa dia simpulkan dari nasihat Vano, Jika memang tulus mencintai tidak akan mungkin berani merusak atau melukai.

"Hiks, hiks.... Ini salah gue.... Hiks...." Suara isakan tangis lirih itu mengganggu Kinara. Gadis itu melirik ke arah Bella yang menunduk. Ada rasa iba dihatinya melihat gadis itu berada di titik terlemah nya.

Coba melawan ego Kinara berjalan menghampiri Bella dan berlutut di samping gadis itu membawanya ke dalam pelukan. Meskipun dia dan Bella tidak pernah akrab dan akur, Bagaimanapun juga dia seorang wanita. Apa yang Bella rasakan dapat dia ikut rasakan saat ini.

"Lo jelek kalau cengeng! Mau anak lo ikutan cengeng kayak mamahnya?" 

Kalimat ketus namun memiliki makna menenangkan membuat Bella mengangkat wajahnya perlahan. "Jangan deket-deket gue, Nar. Gue cewek kotor" Lirih Bella menjauhkan badannya.

"Ya gimana ya.... Sebenernya sih gue juga gak mau deket lo. Cuma karena gue punya hati jadi ya kasian aja liat lo digituin Tama"

"Kenapa lo masih baik sama gue? Padahal selama ini lo gak pernah suka sama gue"

"Karena lo adik Mis Jisya. Wanita baik yang lo hancurin hubungan nya dengan Vano"

Mata Bella membulat terkejut. Dari mana Kinara mengetahui rahasia ini?

"Gausah kaget gitu. Vano cerita semuanya ke gue dan Dion. Dia udah tau lo bohong soal status lo disekolah dan didepan orang tuanya"

BUKAN CINTA TERLARANG {END}जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें