Chapter 48

2.7K 351 154
                                    

"Happy Reading"




Pemanis ❤❤

Pemanis ❤❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Jangan lupa spam komen yang banyak ya!!!
Ayo ramein biar aku cepet up next chap nya^^


Yang belum follow aku, ayuk follow dulu biar gak ketinggalan pengumuman dari aku di wall.


Sebelum baca juga di vote dulu ya biar gak pada lupa.
Buat yang gak baca dari awal, diharapkan banget baca dulu, baru lanjut deh baca chapter ini. Oke.....


Dan buat yang baca maraton, tetep vote dan tinggalin komen ya. Entar kalau keasikan baca ujungnya lupa😂😂


Di lantai atas Jisya tidak berhenti menangis memeluk Vasya begitu erat. Dia pikir dia akan kehilangan bayi itu hari ini, tapi sepertinya Tuhan masih memberikan dia izin untuk membesarkan Vasya.

"Sya" Vano melangkah tergesa membantu Jisya berdiri dengan nafas terengah. "Mana yang sakit, hmm? K-kamu berdarah sayang... Maafin aku...." Ditariknya Jisya dan Vasya untuk di peluk. Tangis Vano pecah saat merasakan tubuh Jisya bergetar dalam rengkuhannya.

Gadis itu pasti ketakutan dan merasakan sakit yang teramat melihat dari banyaknya darah yang menetes di sepanjang lantai Vano melangkah ke kamar ini. "Kita harus bawa Deva pergi dari sini. Kamu jangan nangis ya?" Ucapnya melepaskan pelukan menghapus air mata Jisya lembut.

"S-saya takut Van, hiks...."

Vano menggeleng cepat menangkup pipi Jisya. "Jangan takut, Sya. Kamu gadis kuat karena bisa bertahan di keadaan menyakitkan seperti tadi. Aku disini bakal jagain kamu dan Deva" Ucapnya mengecup dahi Jisya lembut. "Kita pergi sekarang" Lanjutnya menarik lembut lengan Jisya untuk segera pergi dari rumah ini.

Tepat saat akan menuruni tangga suara Savian membuat darah Vano dan Jisya mengalir begitu cepat. Keduanya berbalik melihat Savian yang sudah berdiri dengan raut wajah santai namun tatapan penuh kemarahan.

"Mau kemana kalian dengan bayi itu? Kembalikan dia ke kamar" Perintahnya.

Jisya menggeleng tegas. "Saya tidak akan membiarkan Deva berada ditangan penjahat seperti anda!!"

BUKAN CINTA TERLARANG {END}Where stories live. Discover now