Chapter 46

2.7K 323 120
                                    

"Happy Reading"



Vote dan komen mulai berkurang, gada niatan ramein gitu?

Padahal berharap tembus 90 vote kemarin jadi mau up lagi, tapi kayaknya pada mulai mager vote dan komen nih:v

It's oke, yang ini ramein yaa....
Jangan lupa spam komen juga!!!
Kalau lebih rame dari kemarin janji deh cepet up akunya, hehehe...




Langkah Tama, Maya dan Bella terhenti saat melihat siapa yang berada di dalam rumah lelaki itu. Di ruang tamu kedua orang tua Tama serta orang tua Vano tengah berbincang bersama. Degup jantung Bella tidak dapat dia kendalikan. Sepertinya Tuhan ingin dia menyelesaikan segalanya malam ini.

"Hai semua" Sapa Tama hangat merangkul dan meyakinkan Bella untuk berjalan mendekat. Tidak heran untuknya kenapa ada orang tua Vano dirumahnya. Orang tuanya dengan orang tua Vano begitu dekat sejak bekerja sama dalam suatu bisnis yang mereka jalani.

Mata Miranda ibu Tama menyipit memandang Bella dan Maya bergantian. "Siapa mereka Tama?"

"Ada yang mau aku sampein ke mamah dan papah"

"Sepertinya hal serius. Kamu gak pernah memasang wajah seperti itu sebelumnya saat berbicara" Ucap Gio Papah Tama.

Alana berjalan mendekat merangkul Bella sambil tersenyum ramah. "Sayang kamu kenapa bisa sama Tama? Seharusnya kamu istirahat dirumah mengingat kondisi kamu sekarang"

"Boleh kita duduk dulu?" Sela Tama membuka suara. Dia ingin segera menyelesaikan masalah ini. "Ayo Bell" Tama melepas rangkulan Alana di bahu Bella digantikan dengan tangannya yang melingkar di pinggang Bella posesif.

Awalnya Alana dan Savian tampak cuek. Tapi melihat perubahan sikap Bella dan Maya yang tidak seramah biasanya membuat mereka saling memandang sebentar lalu mengikuti yang lainnya untuk duduk di sofa.

"Kebetulan disini ada Tante Alana dan Om Savian. Bella juga mau menyampaikan sesuatu ke kalian" Ungkap gadis ber pipi chubby itu lembut. "Mungkin ini terlalu terburu-buru, tapi maaf sebenarnya saya dan Bunda saya bukan berasal dari keluarga kaya raya seperti yang kalian kira selama ini. D-dan kak Jisya sebenarnya bukan maid dirumah kami, melainkan kakak kandung saya"

Seluruhnya yang berada disana terkejut setengah mati. Tidak terkecuali Savian dan Alana yang sudah melotot tajam tidak percaya.

"Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya karena telah membohongi keluarga kalian. I-ini semua karena kami dibutakan oleh kondisi kami yang hidup pas-pasan" Imbuh Maya menimpali.

Belum ada respon apapun dari kedua pasangan itu. Savian dan Alana masih tidak bergeming. Keduanya hanya memasang wajah datar namun tatapan tajamnya tidak berhenti menyoroti Maya dan Bella bergantian.

"Terus kenapa kamu membawa mereka ke sini Tama? Ini bukan masalah kita" Ucap Miranda membuka suara.

"Ini jadi masalah kita juga karena Tama udah menghamili Bella, Mah" Tama menunduk tidak berani melihat bagaimana respon mamah dan papahnya setelah pengakuan yang ia lontarkan.

Savian menggebrak meja kaca didepannya membuat seluruh pasang mata disana terkejut setengah mati. "Kamu bercanda?! Bukannya Vano yang menghamili Bella?"

BUKAN CINTA TERLARANG {END}حيث تعيش القصص. اكتشف الآن