Happy reading ❤️
Jangan lupa buat tekan tombol ⭐ biar aku semangat update“Nia!” panggil Shakila saat Nathania beranjak dari duduknya.
“Iya?” sahut Nathania membalikkan badannya.
“Lo, mau pulang?” tanya Shakila meringis. Harusnya dirinya tahu, tapi ia ingin basa-basi dengan maksud tertentu.
Nathania menanggukan kepalannya. Ia mengeluarkan kunci motor dari sakunya.
“Gue boleh ikut Lo, gak?” tanya Shakila. Merasa tidak enak.
Nathania tersenyum tipis. “Ayo!”
Senyum terbit dari wajah Shakila, bahkan ia sempat merasa cemas takut Nathania tidak mengizinkannya kerumahnya.
“Loh, Lo mau ke rumah, Nia?” tanya Keysa menyusul.
“Hooh,”
“Bagus, deh. Daripada disini sendirian,” tutur Keysa
“Iya. Ayo Kil,” ajak Nathania
Sore ini kelas Shakila ada tambahan pelajaran, karena sudah kelas 12 maka sekolah mengadakan les dengan tujuan agar muridnya lebih memahami pelajaran. Tadi Shakila nampak kebingungan karena teman kelasnya pada pulang sebentar kerumah dan tidak menunggu di sekolah.
Niatnya tadi Shakila ingin menunggu di sekolah saja agar hemat bensin. Tapi ternyata semua temannya pada pulang. Ia sempat cemas, merasa takut kalau harus di kelas sendirian untung Nathania menolongnya.
“Lo kalau mau di kelas gue temenin,” ujar Andi mencekal tangan Shakila.
“Apaan, sih, Lo!” seru Shakila menepis tangan Andi kasar.
Keysa melebarkan matanya. “Lo suka kan sama Kila? Ngaku!”
“Dih! Siapa juga. Kalau Kila di kelas, 'kan gue bisa minta hotspot,” ujar Andi cengengesan.
Nathania mengerutkan keningnya. “Perasaan dari kemarin Lo minta hotspot mulu,”
“Ehe,” Andi malah menampilkan deretan giginya.
“Nah, cocok buat iklan odol!” cetus Keysa tertawa melihat Andi tersenyum lebar menampilkan gigi putihnya.
Shakila berdecak kesal, tidak suka dengan sikap Andi. “Minggir Lo!”
“Sombong amat neng!”
Shakila mengekori Nathania yang ada di parkiran untuk mengambil motornya. Saat sampai di rumah Nathania, ia membuka mulutnya lebar. Rumahnya sangat luas dan besar berbeda dengan rumahnya. Setahu Shakila, keluarga Nathania memang terpandang. Tapi untungnya Nathania sendiri bukan anak yang suka menghabisakan uang, jadi ia terlihat sederhana.
Ngomong ngomong ini pertama kalinya Shakila ke rumah Nathania, padahal sudah hampir lulus SMA. Shakila memang tidak pernah main ke rumah temannya, kalaupun itu main pasti tidak di rumah masing-masing.
“Ayo, Kil, masuk,” ajak Nathania dengan senyum tulusnya.
Saat pertama kali masuk Shakila melihat ibunya Nathania, buru buru ia menyaliminya. “Buk,”
“Wah, temenya Nia, ya? Sini masuk!” ujar ibu Nathania ramah.
Shakila duduk di karpet bulu yang sudah di sediakan. Sepertinya ini ruang keluarga, karena terdapat televisi.
“Miko sini!” panggil Nathania pada kucing berbulu hitam legam.
Shakila melebarkan matanya ketika melihat kucing. “Lo suka kucing juga?"

YOU ARE READING
Senyap Yang Tak Terucap (Completed)
Teen Fiction||Follow dulu yuk, biar makin akrab sama aku|| DONT COPY MY STORY! Hidup dengan rasa cemas dan ketakutan setiap saat, akan kah kamu bisa? ini kisah Shakila, seorang gadis remaja yang terjebak lingkaran hitam dimasa lalunya yang menyebabkannya terk...