Happy reading ❤️
Publish ulangggggg
Elvan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Tubuhnya sangat lelah sekarang, baru semester tiga, tapi rasanya ia ingin cepat cepat lulus saja. Tangannya merogoh ponsel yang ada di sakunya. Ia harus menghubungi seseorang, sudah ada beberapa hari Elvan tidak bertemu dengan Shakila, karena kesibukannya masing-masing. Terlebih Elvan yang disibukan oleh agenda kampus.
“Elvan!”
Seulas senyum tersungging di bibir Elvan. Sudah menduga, Shakila memang selalu heboh seperti ini.
“Lagi apa?”
Shakila yang ada di sebrang hanya bisa berdecak kesal. “Nggak! Lagi kesel! Besok harus pake kebaya ke sekolah. 'Kan ribet!”
“Tumben pake kebaya?”
“Setiap Kamis pahing 'kan begitu,”
Elvan mengangguk paham. “Berangkatnya bareng Andi aja, nanti gue yang ngomong. Gimana mau gak?”
“Gak perlu Van, nanti ngerepotin. Lagian 'kan jarak rumahku ke sekolah jauh. Lawan arah lagi.”
“Nggak masalah Sha, lagian daripada ribet nanti pas, naik motor.”
“Nanti pulangnya gue jemput. Kalau pagi gue gak bisa anter,” ujar Elvan
Shakila tidak marah, ia memahaminya. Apalagi Elvan adalah seorang mahasiswa yang sangat aktif di kampusnya. Tidak mungkin juga ia harus meminta antar jemput, seperti kebanyakan pasangan lainnya.
“Iya deh, nanti suruh Andi jemput aja.”
Elvan menghela napas lega.
Mendengar helaan napas yang panjang, Shakila menjadi tidak enak. Pasti sekarang Elvan baru pulang kuliah.
“Kamu baru pulang ya?”
“Hm.”
“Ishh ... ”
“Yaudah, mending kamu istirahat dulu. Nanti malem aku telpon, hehe.”
“Iya. Udah, gue tutup dulu.”
Paginya, Shakila sudah bersiap didepan teras menunggu jemputan, Andi. Kedua orang tuannya sedang pergi kerumah nenek, dari tadi subuh.
Kali ini, Shakila memakai kebaya berwarna merah serta jarik berwarna coklat. Tidak lupa, rambut yang digulung keatas. Seperti yang ada di sekolah mereka. Sekarang ini Shakila benar benar mirip seperti wanita pada zaman dahulu.
Shakila berjalan mendekat, saat Andi sudah tiba dengan motor bebeknya. Ia menyerahkan helm yang ia bawa.
“Bisa gak sih, Kil. Lo nggak nyusahin gue?” tanya Andi kesal, karena disuruh untuk menjemput pacarnya.
“Gak!” jawab Shakila tanpa dosa.
“Dih! Traktir nih, ya. Bakso kantin.” pinta Andi
Sepertinya Shakila harus selalu sabar menghadapi manusia di depannya saat ini. Terlebih lagi, ia akan bertemu setiap hari jika Elvan mengajaknya kerumah. “Iya nanti gue beliin.”
Shakila memakai helmnya, lalu duduk di jok belakang. Tanpa sepatah katapun.
“Buru!” suruh Shakila dengan muka datarnya.
“Sama gue aja Lo cuek banget, giliran sama Abang gue aja, Lo manis banget Kil.” kata Andi dengan nada rendah.
Andi mulai melajukan motornya. Sedangkan Shakila, hanya terdiam tidak tahu harus berbicara apa. Ia tidak paham maksud dari perkataan Andi.

YOU ARE READING
Senyap Yang Tak Terucap (Completed)
Teen Fiction||Follow dulu yuk, biar makin akrab sama aku|| DONT COPY MY STORY! Hidup dengan rasa cemas dan ketakutan setiap saat, akan kah kamu bisa? ini kisah Shakila, seorang gadis remaja yang terjebak lingkaran hitam dimasa lalunya yang menyebabkannya terk...