Happy reading ❤️
seperti janjinya, malam ini Elvan menuju rumah Shakila untuk membawanya ke rumah. Tidak dengan motor Vespanya, malam ini ia membawa mobil sebagai kendaraan. Waktunya sangat pas sekali, tadi papanya baru saja pulang dari kantor.
Sudah ada sekitar 15 menitan, Elvan menunggunya di luar. Tapi Shakila belum juga keluar. Elvan menyandarkan punggungnya disisi kanan mobil. Kenapa perempuan selalu bergerak lama?
Selang beberapa menit, Elvan melihat gadisnya keluar. Ia menatapnya kagum, melihat dari ujung kaki hingga kepala. Shakila tampak cantik dengan balutan dress berwarna hitam.
"Udah dari tadi ya, nunggu nya?" tanya Shakila basa basi. Ia tahu sekarang jantungnya tidak aman.
"Kok, ngelamun sih?" Shakila melambaikan tangannya ke wajah Elvan.
"Hello! Ada yang salah, 'kah?" cerocos Shakila tidak ditanggapi.
"Cantik," puji Elvan menarik pinggang Shakila untuk lebih dekat lagi.
Shakila melebarkan senyumnya, tidak sia sia ia belajar bagaimana cara mengaplikasikan make up ke wajah. Ini pertama kalinya.
"Aku emang cantik sih!" ucap Shakila percaya diri. Ia merentangkan tangannya lalu memeluk tubuh Elvan.
"Dasar!" Elvan mencubit pipi gadisnya dengan gemas.
"Udah, ayo masuk dulu. Keburu ditungguin sama mama," kata Elvan mengurai pelukannya.
Shakila mengangguk, ia masuk ke dalam mobil. Saat didalam mobil, tangan Elvan terus memegang tangannya.
Menyadari tangan Shakila yang mulai lembab karena keringat dingin, Elvan melepasnya. Ia beralih untuk mengusap rambutnya lembut.
"Gak usah takut," peringat Elvan seraya tersenyum.
"Aku udah berusaha tahu. Tapi ini kan pertama kalinya, takut nanti orang tua kamu nggak suka sama aku."
"Mama pasti suka! Kamu lihat saja nanti," terang Elvan menenangkan.
Shakila mengangguk lesu, mau bagaimanapun perkataan Elvan tidak membantunya sama sekali. Ia lebih memilih menatap pepohonan yang ada di luar. Sekadar mengurangi sara gugupnya.
Matanya seketika melebar, saat memasuki gerbang utama dengan tulisan 'Perumahan Kamboja' Shakila meneguk ludahnya, terasa berat. Perumahan Kamboja ini, isinya orang sultan semua. Bisa dilihat dari bangunannya yang tampak mewah.
Shakila melirik Elvan sebentar, yang terlihat sangat senang. Senyum terus mengembang dibibirnya. Entah apa yang membuatnya seperti itu.
Mobil Elvan terlah berhenti didepan rumah yang teramat megah. Shakila melihat ada dua orang paruh baya yang sedang menunggunya. Itu kedua orang tua Elvan!
"Elvan aku deg-degan,"
"Gak papa Sha, ayo! Mama pasti seneng!" seru Elvan bersemangat. Ia keluar terlebih dahulu.
Melihat senyum yang terus mengembang diwajah Elvan, serta kedua orang tuanya yang sangat antusias menunggunya. Membuat Shakila yakin, dan percaya. Semua akan baik baik saja.
"Abang! Mana mantu mama?" tanya Tante Ani antusias.
Elvan menggeser tubuhnya, memperlihatkan Shakila. Dengan canggung Shakila mendekat.
"Malam om, tante," sapa Shakila canggung, walau begitu ia tetap memberi salam juga mencium punggung tangan kedua orang tua Elvan.
"Duh! Cantik banget!" puji Tante Ani.
Shakila tersenyum malu, Tante Ani sangat cantik. Ia mirip dengan Elvan. Sekarang Shakila paham, Elvan terlahir sebagai albino karena mamanya juga seperti itu. Mamanya sangat cantik.
"Terimakasih Tante,"
"Kok, Tante? Panggil mama dong!" goda Tante Ani. Membuat Shakila bersemu.
"Masih SMA, ya? Adiknya Elvan juga masih SMA, loh!" lontar Tante Ani.
"Udah ma, ceritanya nanti aja. Biar Shakila masuk dulu," tutur om Bas menepuk kepala Shakila pelan.
Tante Ani malah tertawa. "Sampai lupa Mama. Ayo!"
Tangan Shakila digandeng oleh Tante Ani erat. Shakila menoleh kebelakang, ia tersenyum tipis seperti mengatakan kepada Elvan bahwa rasa takutnya sudah menguap.
"Nih, kamu mau makan yang mana? Ada roti, ada jeruk ada-"
"Biar anaknya duduk dulu ma," sela om Bas.
"Ah, iya! Duh, sini nak duduk sama Mama," ajak Tante Ani.
Elvan hanya terkekeh, sudah ia duga. Mamanya akan sangat senang dengan kehadiran Shakila di sini. Ia melipat tangannya ke dada sambil duduk. Perasaan lega memenuhi rongganya. Setidaknya, ia dapat melihat raut bahagia dari kedua wanita yang teramat ia sayangi.
"Papa ke kamar dulu ya, belum mandi tadi," pamit om Bas.
"Sana mandi! Ada calon mantu harus wangi dong!" usir Tante Ani dengan gayanya yang terkesan bukan seperti ibu ibu.
"Tadi, 'kan nungguin calon mantu dulu. Gimana sih, ma?" balas om Bas diiringi tawa.
Shakila tersenyum simpul melihat kehangatan di keluarga ini. Mereka menyambutnya dengan baik dan sangat antusias. Andai kedua orang tuannya juga antusias saat Elvan datang kerumahnya.
Selain penyambutan yang antusias, Tante Ani juga menyiapkan berbagai camilan yang sangat banyak. Shakila malah merasa seperti anaknya sendiri. Yang di sambut seperti habis berpergian jauh.
"Mama panggil kamu apa, nih?" tanya Tante Ani bingung.
"Panggil Kila aja Tante," jawab Shakila sopan.
"Kenal sama bang Aska udah lama?" tanya Tante Ani membuat Shakila bingung. Ia menatap Elvan untuk meminta jawaban.
"Aska itu panggilan mama buat gue," jelas Elvan.
Shakila mengangguk mengerti. Pantas saja akun Elvan dinamai Aska_van sekarang ia mengerti.
"Loh, terus kamu panggil nya apa? Pakai panggilan kesayangan, ya?" goda Tante Ani.
"Enggak kok, Ma, panggilnya elvan," balas Shakila
"Mama kira ..."
"Oh, iya. Kila rumahnya mana?" tanya Tante Ani sepertinya mengintegrasi nya.
"Kompleks mawar Tante, eh! Mama," Shakila mengigit bibir bawahnya.
Tante Ani langsung tertawa. "Santai aja ish ... Kamu harus terbiasa, ya!"
"Iya ma,"
"Kata bang Aska kamu sekolah di SMA Trisakti?"
"Iya ma, betul."
"Berarti kenal dong sama anak mama yang satunya?"
"Loh, siapa ma?" tanya Shakila kepo. Ia tidak tahu kalau adik Elvan sekolah di SMA Trisakti. Elvan tidak pernah cerita.
"Nah, itu. Anaknya lagi tidur, coba aja kalau gak tidur. Mama suruh kenalan sama kamu,"
"Aska panggilin aja ma," usul Elvan langsung mendapat persetujuan dari Tante Ani.
"Ide bagus!"
"Nah, itu dia anak mama yang satunya!" tunjuk Tante Ani ketika seseorang baru saja datang.
Mata Shakila langsung melebar. Mendapati sosok lelaki seusianya, yang baru bangun tidur, masih dengan kaus oblong dan kolor.
"Loh?"
Yipiiiuuu akhirnya update dong❤️ kira kira siapa yaaaa adiknya Elvan? Coba tebak😋
Hayuuuu update kapan lagi ini?
Serius mau nanya, kalia lebih suka happy ending atau sad ending nih?

YOU ARE READING
Senyap Yang Tak Terucap (Completed)
Teen Fiction||Follow dulu yuk, biar makin akrab sama aku|| DONT COPY MY STORY! Hidup dengan rasa cemas dan ketakutan setiap saat, akan kah kamu bisa? ini kisah Shakila, seorang gadis remaja yang terjebak lingkaran hitam dimasa lalunya yang menyebabkannya terk...