Happy reading ❤️
Publish ulangggggg
"Loh?"
"Andi?!" pekik Shakila terkejut.
"Loh, kalian saling kenal?" tanya Tante Ani terkejut. Sama terkejutnya dengan Elvan.
Andi yang merasa namanya dipanggil pun membuka matanya sebelah, karena kurang jelas ia membuka kedua matanya dengan menyipit.
"Ngapain Lo disini?" tanya Andi sambil menggaruk ketiaknya, tanpa ada rasa malu sedikitpun.
Andi malah duduk disamping Elvan. Ia mencium tangannya yang habis ia gunakan untuk menggaruk ketiaknya. Shakila yang melihatnya pun, merasa jijik.
"Andi! Yang sopan dong, ini ada tamu, loh. Pacar Abang kamu lagi," tutur Tante Ani merasa kesal dengan anaknya.
"Pacar?" ulang Andi, mencoba mencerna perkataan mamanya.
"LO PACARNYA ASKA?" teriak Andi heboh begitu menyadarinya.
"Jangan teriak-teriak, bodoh!" desis Elvan kesal.
"Beneran bang?" tanya Andi masih tidak percaya.
Bukan hanya Andi. Shakila pun, merasa tidak percaya. Sifat dari keduanya sangat bertolak belakang. Seperti bukan kakak adik saja.
"Beneran dong! Cantik, 'kan mantu mama?" pamer Tante Ani kepada Andi.
"Cantik dari mananya,, ma!" ledek Andi tertawa.
Dalam hati, Shakila benar benar mengumpat. Andi merusak suasana.
"Sopan gini, cantik, ramah, tuh, banyak banget, 'kan. Kamu emang punya? Mana katanya mau bawa pacarnya ke rumah juga?" tagih Tante Ani.
Andi langsung gelagapan. "Ah, itu mah. Pacar Andi sibuk jadi ya, gak bisa dateng."
"Halah, bohong. Ngomong aja nggak punya pacar, 'kan?"
Shakila meneguk ludahnya. Ia tahu itu hanya alasan Andi. Padahal kenyataannya, dirinyalah yang diajak oleh Andi untuk kerumahnya, tempo hari. Ini benar benar diluar dugaan Shakila.
Shakila tidak tahu, ia harus bagaimana. Akankah ia akan jujur dengan Elvan kalau Andi pernah mengajaknya untuk datang kerumah? Pasti Elvan akan marah dan cemburu nantinya. Helaan napas panjang Shakila keluarkan dari mulutnya.
"Terserah mama, deh! Nggak percayaan sama anaknya sendiri." Andi mendegus sebal.
"Oh, iya, ngomong-ngomong kok, kalian bisa kenal?" tanya Tante Ani
"Kita satu kelas ma," jawab Shakila sopan.
"Sekelas?" ulang Elvan terkejut. Air mukanya berubah.
Shakila mengigit bibir bawahnya. Melihat perubahan mimik wajah Elvan, membuatnya merasa takut. Sudah dipastikan Elvan akan marah.
"I-iya, Van."
"Astaga! Jadi kalian satu kelas? Kok, Shakila nggak pernah main kerumah? Temen Andi sering loh, kerumah." kata Tante Ani, membuat Shakila kebingungan untuk menjawab.
"Ya, jelas gak ikut lah, ma. Andi kasih tahu ya, ma. Kila ini kalau di kelas orangnya sombong, cuek. Makanya gak punya banyak temen. Gitu, 'kan, Kil?"
Shakila meneguk ludahnya, ia menunduk. Sedikit tersinggung dengan ucapan yang dilontarkan Andi. Padahal yang dikatakannya berupa kebenaran, yang berusaha Shakila sangkal.
"Andi!" tegur Tante Ani.
"Eh, maafin Andi ya, Shakila. Dia kalau ngomong emang suka asal ceplos."
Shakila mendogakkan kepalanya, ia menatap Tante Ani dengan senyum tipis. "Iya mama gak papa kok."

YOU ARE READING
Senyap Yang Tak Terucap (Completed)
Teen Fiction||Follow dulu yuk, biar makin akrab sama aku|| DONT COPY MY STORY! Hidup dengan rasa cemas dan ketakutan setiap saat, akan kah kamu bisa? ini kisah Shakila, seorang gadis remaja yang terjebak lingkaran hitam dimasa lalunya yang menyebabkannya terk...