24. Ketiduran

457 43 2
                                        

Happy reading ❤️

“Kila, besok udah mulai tryout, 'kan nak?” tanya ayah menerima piring dari bunda.

Shakila yang sedang menguyah makanan, langsung menghentikannya. “Iya yah,”

Makanan yang ada dimulutnya tak kunjung ia telan. Ia baru ingat besok akan ada tryout. Padahal tadi saat disekolah pak Broto sudah mengumumkannya, dan menyuruh para siswa untuk belajar.

“Belajar yang rajin,” kata ayah

“Iya yah,” jawab Shakila cepat, malas. Sepertinya makan malam hari ini akan ada wejangan yang membuatnya pusing.

“Kamu gak lupa kan besok ada tryout?” tanya bunda menatap Shakila dengan tajam.

“Enggak, lah Bun! Kan, udah dibilangin juga pas disekolah,” balas Shakila, dengan nada setengah ngegas. Jujur saja ia tidak minat.

“Awas aja kalau nilainya jelek!” ancam bunda dengan mengacungkan spatula kehadapan Shakila.

Shakila memutar bola matanya malas. “Belum juga ujian Bun,”

“Kamu tahu, 'kan anaknya Bu Siska? Dia masuk perguruan tinggi, masuk akuntasi kerjanya dibank. Kamu gak pengen?” tanya bunda

“Gak Bun. Nggak minat,” sahut Shakila kesal. Bundanya selalu saja menyuarakan ilmu akuntansi, sedangkan dirinya sendiri tidak suka.

Oke sip, ayahnya selalu bawa bawa kak Nabila. Bundanya selalu bawa bawa anaknya Bu Siska, yang entah siapa namanya. Shakila tidak tahu.

“Kila, udah selesai. Mau ke kamar,” Shakila mendorong kursinya dan ingin beranjak pergi.

“Cuci piringnya dulu, Kila!” suruh bunda marah.

Shakila berdecak kesal, terpaksa ia putar badan. “Iya bundaaaa,”

Walau kesal, Shakila tetap ke wastafel untuk mencuci piringnya, ia menggulung lengan panjang yang ia pakai. Tadi sore ia pergi sebentar ke rumah Bella, untuk membantu membuat video tugas sekolah. Jadi ia belum sempat mengganti bajunya.

“Sekalian,” bunda datang membawa panci dan alat masak lainnya.

“Banyak banget Bun,” keluh Shakila

“Jangan banyak ngeluh kamu! Cepat selesaikan habis ini langsung belajar,”  suruh bunda

“Iya.”

Setelah menyelesaikan cuciannya, Shakila kembali ke kamar, seperti biasa ia menghirup dalam dalam udara yang ada di kamarnya sambil merentangkan tangannya, lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur.

Ia mendelusupkan kepalannya ke kasur, ia berteriak keras. Namun, tidak akan terdengar dari luar.

Dengan setengah hati, ia bangun dan beranjak ke meja belajar. Ia mengambil buku yang ada dirak. Shakila membuka ponselnya, ingin melihat jadwal tryout yang akan di selenggarakan besok. Ia sama sekali tidak mengetahuinya.

Bukannya membuka file yang diberikan Bu gurunya. Shakila malah membuka obrolan grub yang ia buat bersama ketiga sahabatnya.

Rumpi no rahasia rahasia club

Keysaaa

Woii besok tryout

Gue belum belajar

Gimana njir!

😭

Nathania

Senyap Yang Tak Terucap (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang