08| Warning

1K 159 52
                                    

♪playlist: Sia - Unstoppable

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♪playlist: Sia - Unstoppable

08| WARNING

Athena duduk dengan tatapan fokus pada guru yang tengah menjelaskan pelajaran didepannya. Sesekali matanya menatap bangku kosong didepannya— tepatnya bangku milik Gea. Athena menghembuskan nafasnya pelan, seketika pikirannya melayang, jika saja mereka menemukan Gea lebih awal, pasti saat ini kembarannya masih hidup. Athena yakin dia pasti bisa menjaga Gea.

"Baik, pelajaran kita akhiri sampai disini." Mr. Denil yang adalah guru fisika mengakhiri jam mengajarnya.

"Kalian memiliki free time setelah kelas ini karena akan ada rapat Dewan Direksi bersama para orangtua murid," jelas Mr. Denil sebelum melangkah keluar kelas. Athena menatap kearah pintu kelas sebelum memasukan tab nya kedalam tas. Rapat besar kali ini pasti memakan banyak waktu mengingat semua orangtua murid di OIS terlibat.

"Eren lo diapain sama kakak lo?" Fani bertanya dengan nada khawatir melihat wajah Eren yang lesu hari ini. Cowok itu mendengus. "Gue disiksa anjir," ujarnya dengan nada ngeri ketika kepalanya kembali mengingat kejadian dimana Xaviera menghukumnya.

"Parah banget emang?" kali ini Safa yang bertanya. Eren mengangguk. "Hooh,"

"Eh tapi waktu gue tanya nyokap, kata nyokap dia belum bilang soal ini ke kakak gue. Terus dia tau dari mana dong?" ujar Eren dengan nada bingung.

"Bokap lo mungkin," timpal Atlanna.

"Gak mungkin." Eren jelas yakin pasti bukan papanya yang memberi tahu Xaviera.

"Pokoknya sial banget gue kemarin," ujar Eren lagi. Dia tidak ingin berurusan lagi dengan kakaknya. Bisa mati dia jika diperlakukan seperti itu oleh Xaviera. Di keluarganya, tidak ada yang berani menyentuh Eren karena dia memang sangat dimanjakan tapi hal itu tidak berlaku bagi Xaviera. Eren tidak akan bisa berkutik jika sudah berhadapan dengan kakak perempuannya itu. Xaviera terlalu menakutkan baginya. Dan dia bersyukur kakaknya itu tidak tinggal bersama dengan mereka. Jadi Eren lebih bebas. Yah walaupun sesekali Xaviera berkunjung dan setiap kunjungannya pasti membuat Eren berakhir seperti kemarin. Mengerikan.

Athena hanya mendengar dari tempat duduknya. Masih ada beberapa hal yang harus dia selidiki tentang kelima orang itu demi memperlancar rencananya. Kelemahan mereka akan menjadi senjata Athena.

Tatapan Safa beralih pada Athena. Matanya membulat sempurna melihat tas yang ada diatas meja Athena.

Damn! Itu tas keluaran baru yang akan launching minggu depan, tapi kenapa Athena sudah punya?

"Anjir? itu tas belum dilaunching tapi dia udah punya?" ujar Safa pada Atlanna.

"Mana?" mata Atlanna beralih mengikuti telunjuk Safa. Reaksinya tidak jauh berbeda dengan Safa. Bagaimana bisa?

MANSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang