32| Shock

611 85 29
                                    

♪playlist: Taylor Swift - Anti-Hero

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♪playlist: Taylor Swift - Anti-Hero

32| SHOCK

Hari sudah tengah malam, cahaya di ruangan kerja Anthonio tampak remang lantaran semua lampu dimatikan kecuali lampu pada meja kerja pria itu yang dibiarkan tetap menyala. Hanya itu satu-satunya sumber pencahayaan yang menerangi ruangan Anthonio. Dibalik mejanya, Anthonio duduk sembari menatap map coklat yang terletak di atas meja kerjanya.

Perlahan tangan pria itu terulur meraih map itu lalu membukanya.

Hening.

Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Anthonio begitu dia selesai membaca sebuah berkas yang ada disana. Kini tangannya beralih mengambil beberapa lembar foto dan melihatnya satu persatu.

Hembusan nafas Anthonio terdengar berat. Dia meletakkan lembaran-lembaran foto yang dia pegang itu ke atas meja.

Lantas pria itu meraih ponselnya dan menghubungi anak sulungnya.

"Ares. We need to talk,"

Pukul 9 pagi Athena tengah duduk di sebuah cafe sembari menikmati waffle dan kopi miliknya. Gadis itu memakai sebuah hoodie oversize berwarna hitam dengan celana pendek. Athena memakai tudung hoodienya sehingga membuat wajahnya tidak terlalu terlihat. Gadis itu makan dengan tenang— dia tampak begitu menikmati kegiatannya sekarang.

Keluar dengan penampilan sederhana tidaklah buruk. Dia tidak perlu menjadi pusat perhatian. Walaupun hal itu tidak sepenuhnya berhasil karena Athena dapat merasakan ada satu atau dua orang yang masih memperhatikan dirinya.

Mau bagaimana lagi? Athena memang se attractive itu.

Mata Athena tanpa sengaja memperhatikan sosok pria paruh baya yang melangkah memasuki cafe. Dia berdiri di depan tempat pemesanan sembari mengamati menu yang ada disana.

"Nona, saya ingin memesan minuman. Apa kamu bisa menyebutkan menunya?" tanya sang pria tadi dengan nada suara begitu sopan.

Sang pelayan— seorang gadis berambut pirang itu tampak menatap sang pria tadi dengan tatapan aneh.

"Pak, anda bisa lihat sendiri menunya," ujar gadis itu sembari menujuk papan menu yang tepat berada di atasnya.

"Maaf, saya tidak bisa membaca," ujar pria tadi dengan suara pelan.

"Hah? yang bener aja pak? di jaman sekarang mana ada orang gak bisa baca," ujar sang pelayan dengan nada tidak percaya. Dia menatap pria itu dengan tatapan meremehkan.

MANSIONWhere stories live. Discover now