34| Hard To Get Back

487 77 41
                                    

♪playlist: Megan Trainor - Untouchable

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♪playlist: Megan Trainor - Untouchable

33| HARD TO GET BACK

Ruang keluarga pada Mansion Kusuma tampak terisi oleh empat orang yaitu Felix, Irana, Xaviera dan Eren. Mereka berempat berkumpul karena Xaviera yang meminta. Gadis itu merasa perlu untuk segera membahas beberapa hal dengan mereka. Salah satunya adalah keinginan Xaviera untuk membawa Kavi tinggal dengannya diluar lingkungan Mansion. Xaviera tidak bisa membayangkan akan jadi apa anaknya nanti jika tumbuh di lingkungan toxic seperti ini.

Xaviera menatap satu persatu dari ketiga orang di ruangan itu sebelum meletakkan beberapa lembar foto yang menunjukan tentang perselingkuhan ayahnya ke atas meja.

"Apa ini maksudnya?" tanya Irana dengan nada tidak percaya setelah dia meraih beberapa lembar foto yang Xaviera letakkan di atas meja.

Dia menatap tidak percaya pada lembar-lembar foto itu lalu melempar tatap pada suaminya.

Felix juga tampak terkejut. Dia tidak tahu darimana Xaviera bisa mengetahui ini semua.

"Papa selingkuh?" tanya Eren tidak percaya. Dia sudah cukup terkejut dengan fakta dimana ibunya berselingkuh dengan teman sekelasnya. Lalu, sekarang apa lagi?

"Kamu selingkuh Mas?" tanya Irana. Felix sendiri hanya diam. Dia tidak bisa menyangkali perbuatannya.

"Udah jelas Ma. Mama selingkuh, Papa juga. Kalian sama. Gak usah deh merasa paling tersakiti atau apa," ujar Xaviera sarkas. Muak dengan drama yang terjadi di tengah keluarganya.

Irana tertunduk. Dia tidak bisa mengeluarkan kalimatnya lagi.

"Aku gak bisa biarin Kavi tumbuh di tengah-tengah keluarga yang kayak gini. Aku mau bawa Kavi pergi dari lingkungan Mansion. Dia bakal tinggal sama aku," ujar Xaviera. Dia berhasil menyuarakan keinginannya untuk membawa sang buah hati pergi.

"Kak..." mereka semua tampak kehilangan kata-kata. Terlalu terkejut atas ini semua.

Xaviera bangkit dari duduknya. Dia menatap ke arah ayahnya lalu berganti pada ibunya.

"Papa sama Mama bisa ngurus masalah kalian sendiri," ujar Xaviera. Dia tampak tidak peduli. Jika setelah ini kedua orangtua nya memilih untuk bercerai, Xaviera juga tidak mau peduli.

Gadis itu melirik Eren. Adik laki-lakinya itu tampak shock. Jujur, Xaviera merasa iba pada adiknya itu. Saat ini Eren masih terbilang berada dalam masa pertumbuhan. Remaja labil seperti dirinya akan mudah stress jika dihadapkan dengan masalah keluarga seperti ini.

Xaviera sedikit menyayangkan adiknya tumbuh di lingkungan seperti ini. Belum lagi pergaulannya di sekolah.

Tanpa mengatakan apa-apa. Xaviera beranjak pergi begitu saja. Dia akan mulai mengurus kepindahannya dan Kavi.

MANSIONWhere stories live. Discover now