13| Weakness

964 156 17
                                    

♪playlist: Bishop Briggs - River

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♪playlist: Bishop Briggs - River

13| WEAKNESS

Eren menaiki undakan tanah menuju pintu utama Mansion Kusuma dengan langkah panjangnya. Cowok itu sedikit terburu-buru memasuki pintu. Dia bahkan tidak sempat memberikan tas nya pada maid yang menyambutnya di depan pintu.

Cowok itu sedikit berlari hingga dia memasuki workout room. Napasnya sedikit memburu. Eren menegakan tubuhnya begitu Xaviera menatapnya dengan tatapan tajam.

"Gue denger lo belum berhenti bergaul sama temen-temen lo itu?" Xaviera bertanya dengan tenang namun terasa mematikan bagi Erena. Cowok itu meneguk salivanya kasar. Bagaimana mungkin dia berhenti bergaul dengan kelima temannya? rasanya hal itu sulit untuk dilakukan.

Sial! Eren tidak suka dikekang seperti ini. Kehadiran Xaviera benar-benar membuatnya lemah. Lama-lama dia bisa gila jika harus hidup dalam tekanan yang diberikan oleh kakaknya ini.

Eren yang bungkam membuat Xaviera menghembuskan nafasnya kasar. Kenapa juga keluarganya harus hidup dalam lingkungan seperti ini? dimana tidak ada rasa kemanusiaan. Mereka hanya berlomba menjadi yang terbaik dengan menjatuhkan satu sama lain. Rasa peduli juga palsu.

"Lo gak denger ucapan gue waktu itu? Stop bergaul sama mereka Eren!" tutur Xaviera dengan tegas.

"Emangnya kenapa sih Kak? Kenapa gue harus berhenti bergaul sama mereka?" Eren terlihat mulai menentang.

"Lo tuh bodoh atau apa hah?" suara Xaviera mulai meninggi. "Mereka cuma bawa pengaruh buruk buat lo. Mau jadi apa lo kalau bergaul sama orang-orang yang gak pernah ngehargain orang lain? Kekayaan bukan segalanya Eren. Percuma kaya kalau gak ada rasa kemanusiaan," ujar Xaviera dengan tegas.

"Mereka gak bawa pengaruh buruk Kak." Xaviera menatap tidak percaya pada Eren. Adiknya benar-benar sudah tidak bisa lagi diingatkan dengan cara baik-baik.

"Sinting lo!" maki Xaviera. Mungkin dia harus menyadari. Disini tidak ada yang membawa pengaruh buruk karena masing-masing dari mereka memang sudah mempunyai pembawaan yang buruk dan kebetulan, mereka bertemu.

Sejatinya tidak ada yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Itu memang sifat alami mereka masing-masing.

"Gue gak bisa ikutin mau lo kali ini Kak," ujar Eren yakin. Walaupun dia akan tersiksa, Eren tidak akan mengikuti ucapan Xaviera untuk menjauhi teman-temannya.

Xaviera menatap Eren datar. "Fine..." perempuan itu menggantung ucapannya. "Kita liat sejauh apa lo bakalan tahan,"

MANSIONWhere stories live. Discover now