♪playlist: Ariana Grande ft. Future - Everyday
28| OVER
Atlanno keluar dari mobilnya dengan langkah tergesa-gesa. Dia langsung bergerak menuju sebuah minimarket yang dia yakini sebagai tempat Atlanna berada sekarang. Gadis itu tadi mengirimi lokasinya pada Atlanno dan GPS di mobil Atlanno membawanya pada tempat ini. Dengan terburu-buru, Atlanno mendorong pintu kaca supermarket lalu mengedarkan pandangannya.
Ada seorang gadis yang berdiri dibelakang meja kasir dan kini tengah menatapnya. Atlanno mengedarkan pandangangannya- mencari keberadaan Atlanna disana namun nihil.
Gadis yang berdiri dibalik meja kasir itu tampak membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu namun Atlanno lebih dahulu menghampirinya.
"Gue nyari kembaran gue. Rambutnya panjang, tinggi..." Atlanno mulai menyebutkan ciri-ciri Atlanna.
"At..."
"Kak!"
Meera baru saja membuka mulut hendak memberitahukan keberadaan Atlanna namun suara gadis itu memotong ucapan Meera. Atlanna yang baru saja kembali dari toilet langsung berseru ketika menangkap keberadaan Atlanno di sana.
"Lanna," panggil Atlanno dengan suara khawatir. Cowok itu langsung bergegas menghampiri Atlanna yang juga tengah berjalan padanya.
Atlanno langsung membawa Atlanna kedalam pelukannya. Cowok itu menutup mata sembari mengelus rambut panjang Atlanna dengan sayang. Kerinduannya pada sang kembaran sangat menggebu-gebu. Rasanya seperti satu tahun lamanya dia tidak bertemu dengan Atlanna.
Dari balik meja kasir, Meera tampak tersenyum- ikut bahagia melihat kedua orang itu berpelukan dan saling menyalurkan kerinduan mereka.
Atlanno melepas pelukannya kemudian menatap Atlanna. "Gimana kabar kamu?" tanya cowok itu.
Atlanna mendengus. "Seperti yang kamu liat kak," jawabnya.
"Kamu sendiri gimana?" tanya Atlanna.
"Khawatir terus sama kamu," jawab Atlanno jujur. Setiap hari dia selalu memikirkan bagaimana keadaan Atlanna selama ini.
Atlanna mengangguk-angguk. Seolah tersadar akan sesuatu, Atlanna meraih tangan Atlanno lalu menariknya menuju Meera yang masih memperhatikan mereka dari balik meja kasir.
"Ini Meera. Salah satu anak panti," ujar Atlanna memperkenalkan Meera pada kembarannya.
Atlanno menatap Meera lalu mengulurkan tangannya. "Atlanno,"
"Meera," dengan sopan Meera membalas uluran tangan Atlanno.
"Temen kamu?" tanya Atlanno sembari menoleh pada Atlanna.
Atlanna mendengus dengan bibir manyun. "Gak. Mana mungkin aku temenan sama orang miskin kayak dia, " ketusnya. Gengsi untuk mengatakan bahwa Meera adalah temannya. Padahal jika mau berkata jujur, Atlanna sangat nyaman berteman dengan Meera. Meera yang sabar, baik, apa adanya dan tidak banyak mau. Kesederhanaan gadis itu mampu membuat sosok Atlanna yang begitu angkuh mau berteman dengan Meera.
YOU ARE READING
MANSION
General Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA | SLOW UPDATE] Olympus Residence, kawasan mansion mewah yang hanya bisa dihuni oleh orang-orang kaya dan terpilih. Ada 7 kelas dalam Olympus Residence. S, A+, A, B, C, D, F. Sejauh ini hanya 5 keluarga yang paling menon...