17| Fight

884 160 34
                                    

♪playlist: Lisa - LALISA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♪playlist: Lisa - LALISA

17| FIGHT

Raut wajah para penghuni kelas terlihat terkejut ketika Eren muncul dengan beberapa lebam pada wajahnya. Fani bahkan langsung berlari menghampiri cowok itu dengan tatapan super khawatir.

"Muka lo kenapa?" tanya gadis itu langsung dengan mata yang meneliti setiap sudut wajah Eren.

Memilih tidak menjawab, Eren berjalan menuju bangku duduknya. Athena melirik lewat ekor matanya sebelum tersenyum sinis. Pembalasan untuk Eren sudah sangat berjalan dengan lancar. Cowok itu pasti begitu tertekan karena harus menerima siksaan dari kakaknya sendiri. Biar saja dia merasakan penderitaan hingga waktu yang sudah ditentukan. Athena baru akan berhenti saat Eren berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.

"Lo dipukul?" tanya Safa pada Eren.

"Ya menurut lo?" jawab cowok itu. Kepalanya kembali mengingat segala tindakan brutal Xaviera padanya. Eren bergidik ngeri ketika memikirkannya.

"Kerjaan kakak lo?" timpal Atlanna. Gadis itu tampak menatap kuku-kukunya.

Eren tidak bersuara, dia hanya mengangguk sebagai jawaban. "Gila yah kakak lo!" ujar Fani dengan nada tidak percaya. Bagaiamana bisa Xaviera melakukan ini pada Eren? tidak bisa dibiarkan! Hal ini sudah termasuk penganiayaan.

"Lapor aja kakak lo ke polisi." Safa memberi saran.

"Bener!" Fani menimpali dengan anggukan setuju, sedangkan Eren hanya menghembuskan nafasnya kasar. "Yang ada gue mati duluan sebelum dia ditangkep," ujar cowok itu.

Fani dan Safa saling pandang sebelum kembali menatap Eren. "Emang kakak lo seserem itu yah?" Fani bertanha dengan bisikan pelan.

"Kayak monster," jawab Eren

Athena hanya bisa menahan tawanya. Jelas saja. Kalau tidak ada jiwa monster, Xaviera tidak akan bisa lolos menjadi training.

"Lo ngapain sampai dihajar?" Atlanno tiba-tiba bersuara.

"Gue gak ngapa-ngapain anjir, pokoknya ada aja yang salah dimata dia. Gue cuma duduk nonton tv eh kaget udah digebuk aja," curhat Eren.

"Psikopat yah kakak lo?" Safa berujar sarkas.

"Gatau lagi deh. Mau pindah aja gue. Mana bokap nyokap ngediemin lagi anjir!" ujar Eren. Heran mengapa kedua orangtuanya tidak bisa berbuat apa-apa padahal tingkah Xaviera sudah sangat keterlaluan.

"Emang pantes sih lo digituin." suara Athena yang tiba-tiba terdengar membuat mereka menoleh pada gadis itu, dia terlihat tengah menatap ponselnya.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?" tanya Safa dengan nada tinggi. Gerakan Athena terbilang cepat ketika dia melempar ponsel yang dia pegang hingga mengenai kening Safa. Satu kelas terlihat terkejut dengan tindakan Athena.

MANSIONWhere stories live. Discover now