12. Alergi

2.3K 128 10
                                    

Tak ada apapun yang membantu Tae-Ri saat ini, ia hanya mengumpulkan tekadnya dan berlari sekuat tenaga ke arah Baron

"BUGH!!" Mereka bertabrakan, keduanya terjatuh bedanya Baron masih bisa bangkit dan kembali berlari menuju mobilnya, lalu pergi. sedangkan Tae-Ri menjerit dalam diam, tubuhnya berguling menahan sakit.

"Tae-Ri!" Seung Ho dan Vincenzo berhenti mengejar Baron "Kau tak apa?" Seung Ho membantu Tae-Ri berdiri dan menahan tubuhnya

Vincenzo mengacak kasar rambutnya "Kau tak berhasil menangkapnya?" Vincenzo mengenggam pipi Tae-Ri dengan satu tangan besarnya

"Kita pun tak mendapatkannya" Seung Ho melempar tangan Vincenzo

"Oppa, kau harus liat Chayoung" Tae-Ri butuh usaha penuh untuk berbicara, Vincenzo langsung berlari menemui Chayoung

"Chayoung-a" Vincenzo membawa istri nya ke dalam pelukannya "Kau..." Vincenzo menatap lekat Chayoung "Kau.. Terluka?"

"Vin, aku butuh air, tubuhku panas, aku seperti terbakar" Chayoung mengusap tubuhnya dengan gelisah, rasa mual itu pun terus muncul, "Dia memberimu sesuatu?" Vincenzo membuka mulut Chayoung dan menghirup nya, hanya tercium sebuah wine murni di sana bau itu pun tercium di sekujur tubuh Chayoung.

Seung Ho menghampiri Chayoung, mengambil tangan kanannya "Kau disuntik?" Pertanyaan itu membuat Vincenzo mengambil alih tangan Chayoung dan memeriksanya ada bekas suntikan disana serta ruam merah di sekeliling nya, Vincenzo mengamati bagian lain dari tubuh Chayoung dan benar beberapa ruam sudah tersebar, hanya saja warnanya cukup menyatu dengan bercak wine di kulit putih Chayoung

"Hyung, mungkin kah Chayoung alergi?" Seung Ho dan Vincenzo saling menatap "Kita harus bawa unnie ke rumah sakit" Vincenzo tampak berfikir "Oppa, kau memikirkan apa, cepat!"

"Aku yang mengemudi" Seung Ho mengambil kunci mobil dari dalam jacket Vincenzo

"Tidak ke rumah sakit, kita kembali ke Hotel" Perintah Vincenzo, ia membuka ikat rambut Chayoung yang entah dari mana asalnya itu, melepas jacket nya untuk menutupi tubuh Chayoung lalu mengangkatnya dan berlari menuju mobilnya

"Tolong isi bathtub dengan es, kamar 603" Vincenzo berbicara dengan pihak hotel dalam telfonnya

"Dokter, datanglah ke Hotel Green Tower, 10 menit lagi aku sampai, tolong sesegera mungkin" Vincenzo menghubungi dokter pribadi nya dan tak lupa memberikan perintah pada Luca "Cari keberadaan Baron" Perintah itu tidak main-main

Chayoung terus merasa panas di tubuhnya, ia mencoba melepas jacket yang menutupinya "Chayoung-a bertahanlah" Vincenzo menahannya dan meletakan dagunya di atas kepala Chayoung, walaupun mereka duduk di bagian belakang tapi Chayoung berada di pangkuan Vincenzo, karena memang posisi mereka masuk Chayoung dalam gendongannya seperti bayi

"Vin, kau membenci ku?" Entah mengapa pertanyaan lirih itu terdengar ambigu di telinga Vincenzo

"Chayoung-a diam dan bertahanlah, kita harus menyembuhkan nya dulu" Vincenzo mengusap punggung Chayoung berniat menenangkan tapi ia menyadari sesuatu yang hilang disana

Vincenzo terdiam sejenak sebelum ia memastikan nya, ia memasukan tangan kanannya sampai menembus baju dalam Chayoung, dan bergerak ke belakang, Vincenzo membuang nafas panjang dan mengail kan nya kembali, ia sangat ingin melontarkan pertanyaan utama dalam benaknya. Tapi ini bukan waktu yang tepat, atau mungkin ia yang tidak siap mendengar nya.

Tangan itu berhenti sejenak di perut Chayoung sebelum mengangkat karet roknya dan mengikuti lekuk pinggul Chayoung Vincenzo merasa lengkap di sana, celana basic yang istrinya gunakan masih aman berada di tempatnya

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDWhere stories live. Discover now