32. Hadiah

2.1K 149 24
                                    

“Kau bisa menjelaskan apa itu kalian?” Vincenzo balik menatap wanitanya “Bukan kah kalian sama dengan memasukan ku ke dalam sana”

“Eumm, brengsek” ucapan Chayoung membuat Vincenzo mengerutkan dahinya

“Kau sedang menyalahkanku?” Vincenzo beranjak dari ranjang itu

“AKU MEMINTAMU MENYELAMATKAN NYA!” Chayoung berteriak ia mengambil gelas bening yang ada di samping kasurnya dan melemparnya tepat pecah di sisi Vincenzo. Vincenzo tetap berdiri tegar di sana.

“Kau pikir aku tak berusaha?” Vincenzo kembali menghampirinya perlahan

“Lalu kenapa? Kenapa kau bilang semua akan baik-baik saja” Chayoung mengacak rambutnya

“Chayoung-a cukup, bukan hanya kau yang kehilangannya” Vincenzo benar-benar berusaha mengontrol emosinya, ia mengusap rambut panjang Chayoung mengutarakan bahwa semuanya akan baik dan dirinya akan selalu di sampingnya

“Kau” Chayoung meremas baju Vincenzo “Kau tak pernah mengingkari janjimu, kau tak pernah kalah, kau tak pernah menyerah memperjuangkan apapun, kenapa kali ini-“ Chayoung menenggelamkan wajahnya di dada bidang suamianya

“Chayoung-a itu bukan sesuatu yang bisa ku atur, berhentilah bersikap seperti ini, kita bisa mendapatkan nya di waktu yang tepat. Percayalah” Vincenzo menarik wajah istrinya, mencium lama di keningnya lalu turun ke bibir ranum nya sebentar.

Vincenzo menyelipkan rambut Chayoung ke belakang telinganya dan menatapnya, Chayoung pun ikut mentap suaminya “Benarkah?” pertanyaan itu penuh harapan, Vincenzo mengangguk dan menarik kembali wajah Chayoung, Memberikan lumatan lembut pada bibirnya.

Chayoung tampak menerima, tapi tak berselang lama ia merintih bukan karena ia terpancing tapi badannya sepereti menolak, memori nya memutar beberapa kenangan buruk pada tubuhnya “Aaa..hh” Chayoung menarik diri dan menjauhkan suaminya yang menatap bingung

“Apa aku menyakitimu?” Vincenzo dengan cepat kembali mendekatkan diri tapi Chayoung menahannya sambil menangis

“Chayoung-a, apa ada yang salah? Maafkan aku”

“Vin, apa yang terjadi padaku” pertanyaan itu tambah membuat Vincenzo bingung

“Kenapa aku seperti bermimpi buruk, kenapa tiba-tiba sakit saat kau-“ Chayoung tak meneruskannya ia tau kata-kata itu akan menyakitkan untuk suaminya

“Kau mau ku panggil kan dokter?" Vincenzo mendapatkan anggukan dari Chayoung

🌼🌼🌼

Tubuhnya di periksa tapi yang ia rasakan bukan sakit pada luka-luka nya, terjadi sesuatu pada luka nya atau semacam nya, ini seperti penolakan pada tubuhnya, saat seseorang menyentuhnya dengan intens dia melihat memori buruk pada tubuhnya

Vincenzo terkejut mendengar itu, terlebih saat dokter menjadwalkan Chayoung bertemu dengan psikolog

Chayoung terdiam menatap suaminya yang hanya memandang lurus entah kemana, kalut dalam pikiran nya sendiri

Tak lama seorang dokter masuk ke ruangan itu "Mr. Cassano and Mrs. Cassano" Karen menyapa mereka

"Oh ye" Vincenzo bersalaman dengannya

"Aku sudah mendengar nya, tapi mari kita perdalam, Mrs. Cassano kau lebih nyaman berada di situ atau mau duduk di sini?" Karen menunjukkan kursi tunggal dengan sandaran, ia berbicara dengan santai layaknya mereka sudah berteman lama, memang itu lah salah satu sifat yang harus di miliki seorang psikolog

Chayoung beranjak perlahan walaupun tubuhnya masih terasa nyeri tapi perasaan aneh tadi akan lebih menyiksanya

Karen duduk berhadapan dengan Chayoung  dan Vincenzo berada cukup jauh dari nya walaupun percakapan mereka bisa terdengar jelas

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora