25. Tantangan Mr. Cassano

2.9K 154 38
                                    

Setelah kepergian Jazz pun, Chayoung kembali pada posisi cueknya, ia tak beranjak dari duduknya hanya saja tidak fokus lagi pada suaminya

"Chayoung-a aku lupa memberimu ini" Vincenzo mengeluarkan sebuah handphone dari saku jas nya "semua datamu sudah di pindahkan, aku juga tidak mengganti nomormu" Chayoung menerimanya ia cukup bosan juga tidak memegang handphone berhari-hari setelah di hancurkan suaminya, Chayoung mengecek beberapa pesan dan riwayat telfon dan membalasnya satu persatu

Meja itu di tuangi alkohol saat ini, sudah pasti tidak akan seru pesta berlangsung tanpa adanya itu. Gelas Chayoung ikut di tuangkan tapi dengan cepat Vincenzo mengambil alih "Kau tak bisa meminumnya" Chayoung hanya pasrah, ia juga tau itu.

Malam semakin larut dan suasana pun semakin ramai, beberapa orang sudah memenuhi lantai dansa. Ada yang sibuk menghabiskan hidangan, ada yang berkelut dengan asap rokok semua sudah tidak pada tempatnya

Chayoung sudah melihat nya, para keluarga Cassano sudah dengan setengah warasnya mereka hampir mabuk. Chayoung menatap suaminya yang hanya diam memutar-mutar gelasnya pada tangan kirinya.

Matanya mulai sayu dan sepertinya beberapa emosi ada di sana, kelihatan seperti mencari mangsa, orang mabuk selalu jujur bukan dan ini mungkin adalah sisi dari Vincenzo.

Melihat tak ada tanda-tanda kembalinya Jazz Chayoung beranjak dari duduknya tapi Vincenzo menahannya "Kau mau kemana?" Tangan besar itu mengalung di tubuhnya.

Satu tangan Vincenzo mengambil tengkuk Chayoung, mendekatkan jarak di antara keduanya hingga sekarang Chayoung bisa mencium aroma alkohol dari hembusan nafas nya, Chayoung tau arah pelampiasan yang di inginkan Vincenzo itu, bercinta atau berkelahi. Dia harus melakukan salah satunya.

Vincenzo mendekatkan bibir mereka dan saat akan menyatu Chayoung memalingkan wajahnya. Vincenzo terpaku, tangannya mencengkram kuat pada gelasnya "Aku mau berkeliling" Chayoung benar-benar beranjak dari situ.

Chayoung benar-benar berkeliling, sesekali berbincang singkat dengan orang lain, mengambil cemilan dan memperhatikan orang-orang yang sedang berjoget seru, pandangan Vincenzo tak lepas dari istri nya.

Chayoung berjalan keluar dari tenda duduk di kursi taman yang tak jauh dari situ, ia memejamkan matanya sebentar sambil memijat kaki nya bergantian "Huh, udaranya lebih segar di sini"

"Nyonya" Seseorang menegurnya

"Dokter Michael" Chayoung ikut menyapa nya

"Kau datang ke pesta ini juga" Sang dokter mendekatinya

"Aku tinggal di sini" Chayoung sangat ramah

"Oh, jadi kau keluarga Cassano?"

"Dan kau temannya Tae-Ri?" Chayoung malah balik bertanya

"Ah tidak, aku mengantar adikku. Dia yang berteman dengan Tae-Ri ku pikir letaknya cukup jauh dari rumah jadi aku mengantarnya"

"Wah kau manis" Chayoung memujinya hingga mereka tertawa bersama

Vincenzo tak melepaskan pandangannya, wanita itu masih dalam pengawasannya dan sekarang ini adalah obrolan terlama yang Chayoung lakukan kepada orang lain menurut nya.

"Kau baik-baik saja? Apa kehamilan mu baik? Kau membenci makanan? Tubuhmu sedikit lebih kurus"

"Tidak, tidak. semua baik-baik saja. Hanya dia membuatku tak tidur akhir-akhir ini"

"Karena mual atau?"

"Tidak, aku tidak terganggu karena itu" Chayoung kembali memperlihatkan senyum manisnya

"Kau ibu hamil yang paling cantik di sini" Puji Michael

"Benarkah? Tetap saja sedang hamil, tak akan ada yang tertarik, mereka masih sangat muda" Chayoung menatap tamu-tamu Tae-Ri

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora