36. Schedule

2.7K 158 106
                                    

Chayoung larut dalam pikirannya walaupun ia sedang memeluk suaminya yang sudah terlelap di dekapannya, mungkin Vincenzo merasakan lelah setelah ia memforsir tenaga nya untuk membangun bisnis baru nya yang rencananya akan membuat cabang pertama di Korea, ia juga membereskan beberapa pekerjaannya serta membagi tugas ulang beberapa orang yang ia percaya mengelola bisnis bisnisnya. Antisipasi jika ia menghabiskan waktu lama untuk bersama istrinya baik di Korea ataupun negara lainnya.

Chayoung sedikit memundurkan dadanya "apa kau bisa bernafas tenggelam di sini" Chayoung menepuk nepuk punggung suaminya seperti bayi

Chayoung hanya perlu merealisasikan sidang itu, semua bukti sudah sangat baik. Tapi siapa yang membuat kasus ini tertunda begitu lama, ia juga memikirkan Vincenzo yang akan memarahinya besok hari.

🌼🌼🌼

Vincenzo mulai membuka matanya perlahan, ia melihat Chayoung yang sedang menopang kepalanya sambil memandang dirinya

"Kau tak tidur?" Vincenzo menutup kedua matanya dengan lengan kekarnya

"Tidur"

"Kenapa menatap ku?"

"Darling, kenapa kau setampan itu?" Pertanyaan itu membuat Vincenzo menatap istrinya ragu-ragu

"Kau mau sesuatu?"

"Aaish, kau pikir aku memuji karena itu? Wanita macam apa aku" Chayoung merebahkan dirinya sambil memajukan bibirnya "tapi karena kau menawarkan, temani aku belanja?" Chayoung menatapnya cepat sambil tersenyum

"Aku tidak bisa" Vincenzo bangun dari tidur nya

"Kenapa?"

"Aku tak boleh terlihat"

"Alasannya?"

"Karena kau mengambil kasus itu" Mendengar itu Chayoung ikut mengangkat badannya dan duduk menghadap suaminya

"Hubungannya dengan itu?"

"Apa dia tau kau istriku?"

"Tentu tidak"

"Lebih baik bertahan dengan itu"

"Bisa kau jelaskan hubunganmu dengannya?"

"Aku berteman dengannya dia pengacara hebat dan punya berbagai cara untuk menang, dia juga sering mendiskusikan kasus nya denganku. Tapi keluarga Itali nya habis di bantai Cassano Family waktu itu, mereka berkhianat dan merugikan kami, bahkan beberapa keluargaku di bunuh dengan keji sebagai cara mengadu domba dengan yang lainnya"

"Bukan kah itu balasan untuk suatu pengkhianatan, dia juga paham bukan?"

"Ye, dia paham bahkan aku juga bilang padanya sebelum mengarahkan itu hanya saja dia meminta untuk menyelamatkan istri dan anaknya tapi...." Vincenzo mengusap wajahnya "mereka juga terbunuh itu di luar kendaliku"

"Kau yang membunuh mereka?"

"Tentu tidak, hanya saja dia menganggap nya seperti itu. Karena semua tindakan Cassano Family sudah di arahkan olehku. Tak bisakah kau mundur? Aku tak ingin mengusiknya sebagai balasan rasa bersalahku" Mendengar itu raut wajah Chayoung berubah

"Kau tau siapa yang ku bela? Seorang ibu. Dia kehilangan anaknya Vin, kau tega melihatnya seperti itu? Apa kau mengerti rasanya kehilangan hal seperti itu?" Chayoung meneteskan air matanya

"Sweetie"

"Aku merasakannya Vin" Ucap Chayoung sangat lirih

Vincenzo menarik istrinya ke dalam pelukannya, ia tak ingin Chayoung kembali merasa sakit mengingat hal seperti itu. Bahkan hal itu sudah terpikir oleh Vincenzo salah satu alasannya tak menyampaikan surat itu padanya. Mereka akan berperang sebagai seorang ibu.

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDWhere stories live. Discover now