1. Teman sekamar.

12.6K 890 89
                                    

Perhatian!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Tidak ada dikejadian nyata. Apabila terjadi kesalahan dalam pengetikkan cerita, harap dimaklumkan. Selamat membaca.

⌜ Read this ! ⌟
Jaemin — dom, top, seme
Jeno — sub, botty, uke

Character akan bertambah setiap chapter. Ini book saya tentang jaemjen, jika anda tidak suka silahkan buat cerita sendiri dengan alur cerita yang anda mau.

– slow update –







⚕️

Tampak seorang pemuda bertubuh tinggi sedang membereskan barang-barangnya. Hari ini adalah hari pertama ia memulai pendidikan didunia perkuliahan. Disetiap kamar asrama diisi dua mahasiswa, semuanya sesama jenis disetiap kamar. Untung antisipasi adanya mahasiswa yang sekamar dengan kekasihnya.

Suara nyaring dari knop pintu dalam sunyi itu membuat atensi pemuda itu perpindah pada seseorang yang baru saja membuka pintu kamar asrama.
“Apa benar kau teman sekamarku?” Seseorang tadi yang membuka knop pintu bersuara disaat pemuda itu masih diam memandangi dirinya.

Seketika pemuda itu tersadar dan tersenyum ramah. “Ya, benar.” Balas pemuda itu. Menggangguk setelah mendapatkan jawaban dari teman sekamarnya. “Namaku Jaemin, Jika boleh tahu namamu siapa?” Ya, namanya Jaemin dengan surai berwarna Cokelat tua. Ia memimpin untuk memecahkan keheningan.

“Aku Jeno. Senang bertemu denganmu.” Balasnya berusaha ramah. “Ah, Jeno. Semoga kita bisa menjadi teman sekamar yang baik. Omong-omong, Jurusan mu apa?”

“Hm, aku Jurusan Kedokteran, dan Kapten futsal. Kalau kau?” Jeno melirik barang-barang Jaemin yang sebelumnya tuntas dibereskan. Pemuda itu seperti Penyuka musik, dilihat beberapa alat musik yang terpampang. “Biar kutebak sendiri Musik?” Tanya Jeno.

Jaemin menggangguk tengkuk tidak gatal, “Ya, aku Jurusan musik.”

“Wah, lumayan keren.” Puji Jeno membuat Jaemin salah tingkah.

“Kau juga tidak kalah keren. Kau bisa menolong orang yang sedang sakit. Dan aku yakin itu bukan sesuatu mudah untuk dilakoni.” Jaemin memuji balik Jeno, senang rasanya bisa memecahkan kecanggungan saat mereka bertemu pertama kali.

Jeno tertawa ringan, “Bisa saja kau ini.”

“Lanjutkanlah berberesmu itu Jaem.”

“Astaga, aku hampir lupa. Selamat berberes!”

Jeno tertawa sambil menggeleng kepala heran, Jaemin dan sifat nyelenehnya membuatnya yakin jika ia akan betah berkuliah disini.








Na Jae-Min: Memiliki paras tampan bak pangeran, selain itu ia juga friendly, ramah, suka menolong tanpa memandang harta, fisik, dan usia. Ia menyukai musik sedari kecil, dan ia juga membangun sebuah band sejak Sekolah Menengah Atas untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sayangnya, ia memiliki orientasi sexs yang melenceng. Ya, ia menyukai sesama jenis. Tapi ia tidak membenci wanita.

Lee Je-No: Jeno juga sama seperti Jaemin. Hanya saja, ia memiliki hidung yang bangir tidak seperti Jaemin. Ia orang yang cuek dan dingin, kecuali pada orang yang sudah mengenalnya lama. Alasan ia kuliah dan memilih tinggal diasrama kampus karena perintah ayahnya. Ia bisa saja menyewa tempat tinggal diluar kampus, tetapi ayahnya mengatakan itu pasti akan membuat'nya ribet. Jeno sangat membenci pasangan sesama jenis, terutama pada pria. Ia tidak ingin kejadian sepuluh tahun lalu terulang lagi.



HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now