12. Dan maaf.

3.3K 466 45
                                    


📜

Ada sebuah kalimat yang berbunyi, "Jangan pernah membenci orang tanpa sebab yang jelas."

---

[ Let's read while listening to the song: ]

♪ Treat you better - Shawn mendes ♪

🎴

Penampilan dari Band Jaemin malam ini telah selesai, mereka berlima saat ini sedang duduk diantara meja berbentuk lingkaran. Diatas meja itu terjadi makanan ringan, dan juga minuman berkadar alkohol. Seperti biasa, setelah penampilan mereka berakhir uang gaji hasil mereka bernyanyi malam langsung diberikan.

Masing-masing diberi amplop berwarna putih yang berisi uang KRW ( Won Korea Selatan ) 2,760,000 Juta. Jika diubah menjadi Rupiah, Uang tersebut bertotal Rp 30,000,000 Juta.
"Terimakasih Hyung." Jaemin berujar sembari menundukkan kepala sopan, diikuti semuanya.

"Sama-sama. Jangan berlebihan, kau juga berjasa karena sudah membuat tempat kecil ini ramai pengunjung. Kalau aku memiliki dana lumayan, aku akan membeli tempat baru yang lebih luas saja." Jaemin mengangguk-angguk kecil kepalanya.

"Tanpa Hyung kami tidak dapat menghasilkan uang juga."

"Baik-baik, kita saling menguntungkan." Final Lelaki yang disebut Hyung oleh Jaemin dan kawan-kawan. Setelah mengatakan begitu, Mereka tertawa sebentar.
Pemilik Bar cafe itu pergi pamit untuk bergantian dengan istrinya menjaga tempat tersebut. Tidak ada percakapan diantara kelima pemuda itu, mereka masih asik dengan dunia masing-masing.

"Jaemin-ah, Hyung pulang duluan ya. Aku baru ingat kalau kucing-kucingku dirumah belum kuberi makan." Lino; Si paling tua di band tersebut pamit undur diri lebih dahulu ketimbang yang lainnya.

"Ouh, baiklah. Hati-hati dijalan Hyung!" Jaemin merespon dengan sopan. Ah Jaemin baru ingat jika lelaki itu seorang penggila kucing. Bahkan kucing-kucing itu dianggap anaknya sendiri. Kucing Juga makhluk hidup yang perlu diperhatikan, tolong ingatkan Jaemin tentang hal itu.

Sudut mata Jaemin teralih pada Jisung, Ya tuhan ia lupa bahwa malam ini adalah malam pertamanya tampil. "Jisung, kenapa diam saja? kau lapar? atau haus? bilang saja pada Hyung tidak usah malu-malu." Jisung mengangkat kedua alisnya hingga membuat keningnya berkerut.

"Tidak Hyung. Tapikan umurku belum legal untuk meminum minuman beralkohol." Jaemin menepuk dahinya.

"Astaga Jisung, maafkan Hyung. Hyung lupa sekali, aduh ck." Jaemin beranjak dari tempat dirinya duduk sedikit berlari kecil menuju kulkas berisi minuman tanpa alkohol.

"Jaemin kenapa?" Tanya Guanlin pada orang disebelahnya, Renjun.

"Kau seperti tidak tahu dia saja. Dia itu terkadang menjadi pelupa kalau sedang banyak pikiran." Renjun menjawab sambil bermain ponsel.

Mengenai Guanlin yang memanggil nama Jaemin tanpa sebutan Hyung', Guanlin merupakan siswa akselerasi saat Sekolah menengah atas. Dan saat ini ia satu angkatan dengan Renjun dan Jaemin. Tentu saja mereka mengetahui status latar belakang pendidikkan Guanlin.

"Ah ya kau benar. Eh tapi apa yang Jaemin pikirkan ya? aku kira dia tidak pernah memikirkan sesuatu. Karena kulihat hidupnya benar-benar santai tanpa masalah." Jari jemari Renjun yang asik menari diatas layar ponsel seketika berhenti. Guanlin melihat pergerakkan Renjun yang hanya diam seperti mengetahui sesuatu atau lebih tepatnya ada yang disembunyikan(?).

"Hey, kenapa kau diam saja Renjun?" Guanlin menyenggol bahu pemuda bermarga Huang itu. Renjun terperanjat, "Ha hah apa? kenapa?"

"Kau yang kenapa Renjun. Tadi aku bertanya kau diam saja, kukira ada roh jahat memasuki tubuhmu."

HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now