11. Tentang egois.

3.3K 489 46
                                    

📜

Terkadang kita harus menjadikan masa lalu sebagai sebuah pelajaran untuk kedepannya.

---

[ Let's read while listening to the song: ]

Kayou - im moving on

🎴

Renjun agak menyesal, sejujurnya ia merasa tidak rela jika Jaemin malah jatuh cinta ke lain hati, bukan hatinya. Dan juga menurut Renjun sendiri, kenapa harus Jeno? Sangat menyebalkan. Jaemin sudah pulang setengah jam yang lalu setelah menceritakan siapa Jeno itu. Sebegitu penting itukah seorang homophobic bagi Jaemin? Mempersulit hidup saja.

Renjun saat ini sedang dikamar, moodnya turun dratis selesai Jaemin bercerita. Mengusap wajahnya gusar, Renjun mendudukkan dirinya. Ia harus mengembalikan moodnya, karena tidak mungkin nanti malam ia akan tampil dengan mood yang buruk.

Akhirnya Renjun memutuskan untuk menyetel lagu dengan menghubungkannya ke earphone. Menyumpal kedua telinganya, lalu membaringkan diri ke ranjang yang empuk. Renjun menutup matanya berusaha tidur, meski tidak mengantuk sama sekali. Lama kelamaan ia mulai hanyut kedalam alam mimpi.

Tidak, seharusnya ia tidak boleh egois terhadap sahabatnya sendiri. Tetapi, bagaimanapun cinta bisa membutakan segalanya. Termasuk merelakan sebuah cincin persahabatan dengan cinta yang tiada habisnya. Renjun tidak mudah jatuh cinta, namun perlakuan Jaemin yang lembut kepada semua orang membuatnya terbawa perasaan. Ia tahu itu sebuah kesalahan fatal yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Namun sekali lagi, cinta hadir tanpa sebab dan yang membutakan segalanya penyebab dari sebuah keegoisan.
Ah pesannya adalah, 'Jangan pernah mengibarkan sebuah bendera egois atas dasar sebuah cinta.'

Jaemin telah tiba dikamar asramanya. Pemandangan yang pertama kali ia lihat saat selesai menutup pintu adalah wajah Jeno yang tengah tertidur pulas dengan tenang. Jaemin menghampiri ranjang Jeno, kemudian tangan serta jari-jari panjang milik Jaemin mengelus rambut hitam lebat Jeno dengan penuh sayang.

Elusan pada rambut Jeno terjadi cukup lama, sampai pada akhirnya bibir tipis milik Jaemin mendarat dikening Jeno. Ia mendiamkan bibirnya diatas kening Jeno, Barulah ia melepaskan kecupan lama itu.
"Sebenarnya apa alasanmu membenci gay Jeno-ya?" Jaemin bertanya pada Jeno yang tertidur lelap. Aneh, itulah yang ada dipikiran Jaemin.

Ia ingin menanyakannya langsung saat Jeno tidak tertidur seperti ini. Hanya saja, dirinya pengecut. Belum mencoba sudah takut. Ah bukan, jawabannya sudah terlihat tanpa dicoba. Menghela nafas, Jaemin pun berdiri lalu meletakkan perlengkapan musiknya ditempat semula.

Jaemin merebahkan tubuhnya diranjang, lalu kedua tangannya ia letakkan diatas kepala. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Jaemin meraih ponsel canggihnya dalam saku celananya, jari jemarinya menelusuri daftar kontak diponselnya. Setelah menemukan apa yang ia cari, ia mengirim pesan kepada orang itu.

📱

Xiaojun lol😛

| Today |


14:09 · ( Hai hyung ㅋㅋ ㅋㅋㅋ

Heol, ada apa? 🙄🙄 ) · 14:10

14:10 · ( Merindukanku? ( ̄ヘ ̄;)

Tidak yeuuu 😏) · 14:12

HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now