26-2. Kebenaran ( END ).

2.5K 219 27
                                    


“Nah, Renjun. Kau menyukai Jaemin 'kan?"

———

Suara seseorang meneriaki nama Jaemin. Itu Lee Haechan, pria yang menelpon Jaemin sebelumnya.
"Mana buktinya?" Tanya Jaemin tidak sabar.

"Sabar sebentar, tadi aku menemui Jeno dulu." Jawab Haechan agak kesal.

"Baiklah, begini. Aku memiliki rekaman cctv di pojokkan samping tempat latihan mu. Orang dibalik pertengkaran mu dengan Jeno adalah Huang Renjun.

Jika kau tidak percaya, ini aku tunjukkan rekamannya."

Haechan pun langsung memutarkan sebuah video rekaman cctv yang sudah ia masukkan sebagai file di laptopnya. Jaemin benar-benar sangat terkejut saat melihat video itu.

Teman yang ia kira sangat baik itu ternyata memiliki rencana busuk. Jaemin juga mengira kalau Renjun mendukung hubungan dirinya bersama Jeno.

Darah Jaemin seketika mendidih melihat rekaman cctv itu. "Apa kau punya bukti yang lain, Haechan?" Tanya Jaemin penuh kemarahan.

"Aku baru menemukan ini saja, perempuan itu belum aku ketahui nanti akan ku cari tahu." Jawab Lee Haechan.

Jaemin pun segera beranjak dari kursinya dan merangkul tas miliknya. Haechan lalu bertanya, "Hei, kau mau kemana?"

'Jika aku jujur, mungkin Haechan akan menahanku disini.' Batin Jaemin.

"Aku akan keasrama, aku ada urusan penting. Duluan ya, terimakasih untuk informasi nya." Tanpa berlama-lama lagi, Jaemin langsung melangkah kaki pergi.

Haechan yang tak semudah itu percaya pada Jaemin pun membuntuti Jaemin dari kejauhan.

——

Ditengah perjalanan, Jaemin menelpon Renjun.

"Renjun, kau dimana?"

"Eum, ada-apa emangnya? Tumben sekali."

"Jawab saja."

"Ditaman luar kampus."

"Aku kesana."

"E-…"

Tut, panggilan dihentikan.

"Bajingan itu harus ku beri pelajaran."

Sementara itu Haechan yang mendengar samar-samar dari kejauhan langsung dilanda kepanikkan. "Ya Tuhan, pekerjaan ku nambah lagi."

———

"Renjun, jawab pertanyaan ku tadi." Desak Jeno dengan kesalnya.

"Sudahkah bilang aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Jaemin! Dia itu temanku!"

"Tcih, jawab saja dengan jujur. Tidak usah berbohong. Bajingan seperti kau payah dalam hal berbohong, kau tahu?" Ejek Jeno.

Renjun yang gampang terpancing emosipun, langsung meninju Jeno beberapa kali hingga terjungkal kebelakang. Dengan emosi yang meletup-letup ia menduduki perut Jeno, dan kembali melayangkan pukulan diwajah Jeno.

HOMOPHOBIC - JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang