16. Pergi.

2.8K 431 40
                                    

📜

Ada yang selalu bersama. Ada yang kembali ke yang Maha kuasa.

---

[ Let's read while listening to the song: ]

♪ Fire on fire (From "Watership down") - Sam Smith ♪

⚰️

Renjun huang✌🏼
Jaemin, apa kau ada waktu luang? Aku ingin mengajakmu bermain sepatu roda hari ini heummm °^°

Menghela nafas sejenak, ia ingin menolak. Namun, kembali teringat Renjun tidak pernah menolak ajakkannya ketika ia ajak melakukan sesuatu. Baiklah, dengan sedikit terpaksa ia menerima ajakkan itu.

07:13 • ( Baiklah, aku akan datang kerumahmu. Jam sebelas siang nanti, aku sarapan dulu

Bunda pingin kau ikut sarapan disini, kau tidak masalah? ) • 07:15

07:16 ( Yasudah, aku kesana

Terimakasih ~ ) • 07:18

"Sebenarnya aku malas sekali. Ingin rebahan selagi tidak ada kegiatan, tetapi sipendek ini. Akh!, jangan menyalahkan orang lain, Jaemin." Monolognya. Berganti pakaian menggunakan jeans biru dan kaos putih, Jaemin bersiap menuju rumah Renjun. Diselingi setengah niat tentunya.



"Lucas!" Panggil Jungwoo. Tetapi telinganya masih setia menempel pada dinding itu. Entah apa yang ia sedang lakukan, tapi mimik mukanya sedang mengernyit penuh kebingungan. Lucas menghampiri Jungwoo, lumayan malas karena waktu untuk ngefanboy diganggu Jungwoo.

"Kenapa? Kalau lama akan aku tinggal."

Jungwoo berbalik, kini tidak menghadap dinding lagi, "Aku sudah tidak pernah mendengar mereka berdua ribut lagi. Kau tahu mereka kenapa?"

"Mereka siapa yang kau maksud? Aku tidak paham alur bicaramu kemana.." Jungwoo membuang nafas kasar. Rasanya ia ingin membuang sifat lemotnya itu. Mungkin saja ini akibat kecanduan tentang Korea-korea itu.

"Jaemin dan Jeno. Begitu saja kau tidak tahu." Jawab Jungwoo sewot.

"Ya wajar saja aku tidak tahu. Aku tidak pernah memperhatikan sekitarku asal kau tahu!" Balas Lucas tidak kalah sewot dengan Jungwoo. Lucas berlalu menuju kedapur kembali, meninggalkan Jungwoo seorang diri.

"Memangnya dia begitu ya?" Monolog Jungwoo.



Ditengah perjalanannya, ponsel canggih milik Jaemin berdering. Tertera sebuah panggilan masuk dengan nama kontak seseorang; Hyunjin. Alis Jaemin menaut, tanpa pikir panjang ia mengangkat panggilan itu cepat.

"Halo Hyunjin, ada apa? Tumben sekali menelponku sepagi ini."

"Kau tahu dimana Jeno? Aku menelponnya tapi tidak aktif." Tanya Hyunjin dari sebrang telpon.

"Ah, maaf lupa memberitahumu. Jeno pulang, karena ibunya masuk IGD."

"Pantas saja. Yasudah, terimakasih informasinya. Aku tutup, sampai jumpa."

"Sama-sama, sampai jumpa kembali." Memutuskan koneksi sambungan telpon itu, Jaemin mencoba menghubungi Jeno.
Satu tangannya menyetir, satu lagi memegang ponsel.

Ternyata benar apa kata Hyunjin.

Nomor ponsel Jeno tidak aktif, apa karena daya baterainya habis? Atau tidak sempat mencharger? Tidak biasanya. Omong-omong, mereka berdua sempat bertukar nomor ponsel sebelum itu. Jaemin masih berfikir positif mengenai ponsel Jeno yang tidak aktif, lalu kembali fokus mengemudikan mobilnya menuju rumah Renjun.













HOMOPHOBIC - JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang