3. Pertempuran.

4.3K 574 91
                                    

Perhatian!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Tidak ada dikejadian nyata. Apabila terjadi kesalahan dalam pengetikkan cerita, harap dimaklumkan. Selamat membaca.

⌜ Read this ! ⌟
Jaemin — dom, top, seme
Jeno — sub, botty, uke

Character akan bertambah setiap chapter. Ini book saya tentang jaemjen, jika anda tidak suka silahkan buat cerita sendiri dengan alur cerita yang anda mau.

– slow update –











⚕️

Siang ini Jeno selesai kelas lebih cepat dari biasanya. Ia segera kembali kekamar sebelum Jaemin kembali juga. Ia sudah siap memulai pertempuran dengan Jaemin. Ia juga mengajak teman futsalnya untuk minum-minum dikamarnya sekaligus menonton film porno. Membayangkannya saja membuat Jeno horny.

Sampai dikamarnya Jeno meletakkan barang ia bawa kemarin disebelah ranjang. Jeno tidak mengganti baju, ia langsung meluncur kesupermarket untuk persiapan melakukan pesta nanti malam. Ia mengambil troli, rak pertama yang ia lewati adalah tempat cemilan. Ia mengambil beberapa saja, karena menurutnya cemilan juga perlu.

Sekarang ia menuju kebagian rak minuman yang menjadi tujuan awalnya kemari. Jeno mulai mengambil minuman kaleng, lalu ke botol beling ukuran besar. Semuanya beralkohol, ia sangat yakin jika ia akan membuat Jaemin mabuk. Bibirnya menyunggingkan senyum bangga. Dirasa sudah semua, ia menuju tempat pembayaran.






🔰

Terik matahari kini telah berganti menjadi kabut gelap langit malam. Na Jaemin, pemuda itu baru saja selesai latihan band sejak jam tiga sore. Tubuh, lengan, dan kakinya terasa pegal karena terus-terusan bermain drum. Ini demi band dan pekerjaan sampingannya, jika tidak mau makan apa dirinya? Jaemin bukan dari golongan rendah, hanya saja ia memilih hidup mandiri dengan uang hasil keringatnya.

Rasanya sesampai kamar ia ingin membersihkan diri lalu membaringkan tubuhnya diranjang. Tapi ia baru ingat jika ia ada tugas kuliah, karena ia ada kelas pagi. Hendak berbalik badan usai menutup pintu Jaemin dikejutkan dengan adanya Jeno dan 4 orang temannya yang sedang minum-minum ditemani lampu yang berkelap-kelip seperti diklub malam.

Jaemin merasa bahwa Jeno akan masuk kedalam perangkapnya sendiri. Jaemin pun berjalan santai sembari menenteng tas dibahu kanannya, ia meletakkan tasnya dimeja belajar yang tidak jauh dari jangkuannya. “Ah... Lelah sekali rasanya.” Jaemin bergumam saat bokongnya menyentuh lantai kamar. Rasanya ia baru bisa merasakan otot-ototnya melemas.

Jaemin menoleh kearah Jeno yang tengah melotot kearahnya. Jeno berpikir, kenapa pria ini tidak marah karena kamar mereka dijadikan tempat pesta minum-minum?
“Siapa yang menyuruhmu duduk disini?” Tanya Jeno kesal. Padahal Jaemin hanya mau merilekskan bokongnya sebentar.

“Tidak ada, lalu kenapa?”

“Duduklah ditempatmu sendiri, sialan.”

“Oh, kasurku dipakai temanmu. Jadi aku duduk saja disebelahmu.”

Yang merasa terpanggil langsung bertanya, “Oh ini kasurmu Jaem? maaf aku akan duduk dibawah saja.”
Jeno langsung menatap Jaemin dongkol, ia beranjak dan pergi keluar kamar. Lalu Jaemin menyusulnya juga.

HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now