7. Jeno sakit.

4.5K 543 57
                                    

Perhatian!
Cerita ini hanya fiktif belaka. Tidak ada dikejadian nyata. Apabila ada kesalahan dalam pengetikkan cerita harap dimaklumkan. Selamat membaca.

⌜ Read this ! ⌟
Jaemin - dom, top, seme
Jeno - sub, botty, uke

Character akan bertambah setiap. Ini book saya tentang jaemjen, jika anda tidak suka silahkan buat cerita sendiri dengan alur cerita yang anda mau.











⚕️

"Shhh pelan Jaem."

"Ahh..."

"Fuck, Shhh sakit sekali!"

"Ahhhhh!"

"Berhenti mendesah Jeno! Aku hanya mengompres lebammu. Drama sekali, badan saja yang atletis." Kesal Jaemin dengan kembali menekan lebam Jeno.

"Shh ahh! sakit! jangan ditekan jika tidak aku tendang kau Jaemin!" Jeno tidak terima lantas melayangkan protes.

Hey, mereka berdua baru saja adu jotos. Dan sekarang?
"Kompres sendiri, tidak usah lebay. Kau yang mencari masalah duluan, lalu kau pula yang merasa tersakiti. Dimana letak akalmu itu Lee." Jaemin pergi keranjangnya sendiri dan merebahkan tubuhnya. Sial, pemuda Lee itu membuat juniornya terbangun.

Alasan utamanya Jaemin memilih pergi dari hadapan Jeno adalah, Ya. Benar, karena juniornya terbangun. Desahan Jeno benar-benar candu menurut Jaemin, ini baru mengompres luka. Bagaimana ketika Jaemin menggagahinya? Ouh, membayangkannya membuat celana Jaemin sesak.

Sepuluh menit yang lalu, Jeno membeku karena sebuah kalimat yang meluncur dari dua belah bibir tipis milik Jaemin. "Oh begitu ya? bagaimana kau saja yang seharusnya pergi dari sini selamanya Tuan Lee?"

"M-maksutmu?" Tanya Jeno gemetar. Sepertinya Jaemin sedang diambang amarahnya. Jaemin menekan leher Jeno tidak terlalu kuat, namun hanya sampai wajah Jeno memerah dan kesusahan bernafas.

"Kau tahu jawabannya sendiri."

Jeno mencoba berbicara dan tangannya yang berusaha melepaskan cekik-an Jaemin. Ia tidak bisa bernafas, jangankan bernafas berbicara saja tidak bisa. Kaki Jeno yang terbebas menendang kesegala arah dengan acak, mata sipit milik Jeno seakan akan keluar dalam detik itu juga. Jeno mencoba menarik nafas dari mulutnya, "L-le.. phas ha.. haa.." Jeno masih berusaha denga nafas yang tersendat-sendat, meskipun ia rasa dirinya akan segera mati.

"J-jhae... ha.. l-lephas.." Tenaga Jeno seakan terkuras habis untuk melawan Jaemin.

Tiba-tiba saja Jaemin dengan ntah cekatan apa ia langsung turun dari atas perut Jeno, dan langsung menepuk-nepuk punggung pemuda Lee itu sembari berkata 'Maaf' berulang kali. Jeno tidak menghiraukannya, ia langsung meraup udara dan kemudian terbatuk-batuk. Jaemin menggendong Jeno bridal style ke ranjang milik pemuda Lee itu.

Dengan gerak cepat, pemuda bermarga Na itu langsung mengambil kotak p3k, dan menuangkan air hangat pada baskom berukuran sedang. Ia menghampiri Jeno, dan langsung membantu Jeno mengurangi nyeri akibat pukulannya tadi.

Jeno yang abai terhadap lebamnya, langsung mengambil handuk dan berjalan menuju kamar untuk membersihkan diri. Jujur saja, perutnya terasa ngilu disaat ia berjalan. Tapi masih diabaikan. Jaemin melihat yang melihat pergerakkan Jeno, merasa kecewa pada dirinya sendiri tidak bisa menahan api iblis amarahnya. Ia pun berinisiatif membereskan wilayah kamar Jeno. Entahlah, Jaemin masih merasa jika pemuda Lee itu marah padanya.

HOMOPHOBIC - JAEMJENWhere stories live. Discover now