💫BERI KESEMPATAN

188 62 100
                                    

Haii guys!
How are you?
Author kurang enak badan nih. Doain ya biar cepat sembuh. Hehe.

Tapi emang sih, setiap kali mau namatin suatu cerita pasti gini :'v

💫💫💫

Kafe teras pinggir pantai.
Hidangan lezat dan sentuhan sun kiss seharusnya menjadi momen yang sempurna.

Tapi Sunny tak merasakan apa-apa. Karena momen seperti ini bukan dihabiskan bersama orang tercinta, melainkan bersama King.

King menatap Sunny sejenak, gadis itu balas menatapnya.

Dengan santai, King meraih tengkuk Sunny, mendekatkan wajah mereka dan mencium bibirnya.

Berselang 5 detik, King menghentikan ciuman.
"Kenapa ya, setiap kali kita ciuman, gue ngerasa... lo lagi ngebayangin orang lain."

'Titisan setan rupanya.' batin Sunny dalam diam.

"Sun?"

"Apa?" Sahut Sunny gerah.

"Kenapa diam?"

"Lo terlalu overthinking."

King menarik nafas dan mengalah. Membiarkan Sunny makan tanpa mempedulikan King yang terus memperhatikan.

"Lo kemarin ke Diskotik bokap gue?" Tanya King tiba-tiba.

Sunny menaik-turunkan alisnya.

"Kenapa nggak ngajak-ngajak?" Intonasi King terdengar sinis.

"Apaan sih tai, posesif." Kesal Sunny, melilit spaghetti menggunakan garpu.

King terkekeh, lantas mengalihkan pandangan ke arah laut dan golden hour.
"Andai aja, gue gak pernah overdosis dan diselametin sama lo. Pasti lo udah gue putusin sejak lama."

Sunny tersenyum jijik mendengar gumaman itu.
"Sok atuh, putusin. Gue party nih."

King tertawa lagi. Atensinya kembali pada Sunny, menggenggam erat tangan gadis itu.
"You are my new addiction."

"Nye Nye Nye Nye Nye..."Jujur saja, Sunny muak.

Tetapi ia masih harus menunggu kejelasan, apakah Xavier akan menikahi mamanya atau tidak.
Kalau iya, berarti dirinya dan Andin akan memasuki zona aman dan Sunny bisa pensiun sebagai fakgirl kang porot.

"Gue tau, lo itu sok-sok dingin doang kan?" Cetus King penuh percaya diri.

Sunny tertawa meringis.
Geli.
Andai saja King tahu, bahwa dirinya telah mencintai orang lain sejak lama.

"Ke Diskotik yuk nanti malam." Ajak King.

"Oke." Sunny mengendikkan bahu.
"Oya, kemarin sahabat dari tunangan lo ngelabrak gue ke Sekolah. Siapa namanya? Lulla... Lullaby!"

Wajah King mengeras. Pegangan tangan mereka terlepas.
"Dia ngomong apa sama lo?!"

"Ya dia maki-maki gue lah!"

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Where stories live. Discover now