FRIENDZONE MERAJALELA {END}

💫BAGAI NERAKA

Hai guys!
Udah share cerita ini belum?

Hehe.

Makasih banyak lho bagi kalian yg udah support aku selama ini💖

Kita makin mendekati end.
Jgn lupa vote dan komen ya🤗

"Neraka ini mengerikan.
Namun kemudian aku ingat, bahwa aku adalah setan."

💫💫💫

Siang ini Alicia dan Anggara mengunjungi rumah Sarah. Berniat menjenguk Sari.

Masalah dengan keluarga Orion sudah selesai di pengadilan. Tentu Alicia pulang membawa kemenangan dan kebebasan untuk anaknya.

Sarah tengah duduk disofa saat Irvan yang membukakan pintu kembali membawa Alicia dan suaminya.

"Eh, kalian." Sapa Sarah. Menampilkan muka rileks.

"Hey, Sar." Alicia lekas duduk disofa satu lagi. Diikuti oleh Anggara.
"Gimana kabar kalian?"

"Baik."

"Polisi... masih menyelidiki kasus hilangnya Antartika." Ungkap Anggara tanpa diminta.

Alicia tampak was-was, siapa tahu Sarah ngamuk mendengar nama Antartika disebut.

"Baguslah." Respon Sarah. Datar. Membuat sepasang suami istri dihadapannya saling lirik curiga.

"Kami nunggu kabar baiknya aja." Timpal Irvan.

"Kalian... gak lagi ngerencanain sesuatu kan?" Ucap Anggara memastikan.

"Gak usah takut, bro. Kami udah gak nafsu lagi menjarain Anta." Balas Irvan.

"Harusnya kami tersinggung sama tuduhan lu." Imbuh Sarah sambil bersedekap dada.
"Tapi gua ingat, bahkan sebelum punya anak, kita semua udah dekat. Kita lewati berbagai hal sama-sama. Jadi seharusnya gak ada lagi kecanggungan atau salah paham."

Bibir Alicia maju 2 senti.
"Mestinya dari kemaren lo sadar."

"Masih syukur gua sadar." Jutek Sarah.

Kedua suami menahan nafas. Berdoa supaya jangan sampai berujung perang.

Masih merengut, Alicia mengedarkan pandangan ke sekeliling.
"Mana Sari?"

"Di kamarnya." Jawab Irvan, sebab Sarah bungkam mendapat pertanyaan itu.

"Sari baik-baik aja kan?" Tanya Anggara.

"Gue pengen ketemu sama Sari." Kata Alicia.

Akhirnya Sarah angkat bicara.
"Gak bisa sekarang, Lice."

"Naon?"

Sarah saling bertatap dengan Irvan sejenak.
"Sari gila!" Tukas mereka serempak.

"Apa?!" Pekik Alicia dan Anggara bersamaan.

Runyam. Mereka berempat merapatkan bibir, tak bersuara.