💫SAHABATKU

174 63 40
                                    

Hai guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen yang banyak biar aku semangat 💖
Makasih.

💫💫💫

"Uler?"

Sebuah sapaan membuyarkan lamunan Lascobra.
Jantungnya berdetak abnormal ketika mendapat panggilan kesayangan yang ia rindukan.

Sunny sudah berdiri disebelahnya dengan eskpresi lempeng.
"Pain lo?"

"Ngumpulin... ini." Lascobra mengambil dan menunjukkan buku catatan beserta toples berisi bunga-bunga yang tadi ia letakkan diatas kursi Taman.

"Wih, ligat bener lu." Ungkap Sunny.

"Ya." Lascobra tersenyum.

Sunny ikutan tersenyum saat melihat semburat merah dipipi Lascobra.
Cowok ini menggemaskan sekali.

"Tugas lo belum selesai, Sun?"

Sunny menggeleng.

"Good girl." Lascobra tetap tersenyum dan memuji.

Spontan Sunny tersenyum setan.
'Fuck me, daddy.' batinnya.

"Sun? Lo kenapa sih mesem-mesem gitu?" Tegur Lascobra membuat Sunny melotot.

"Iih apaan sih lo! Ge-er!"

Mereka berdua tertawa.
Lalu kembali canggung.

Lascobra berdehem.
Sementara Sunny menggaruk kepala.

"Kenapa garuk kepala?"

"Gue kutuan!"

Lascobra kembali tertawa.
Ingin rasanya menggigit pipi gadis ini lalu membawanya pulang ke rumah.

Kedua tangan Sunny saling bertautan dibelakang punggung. Bibirnya bersenandung kecil untuk mengurangi ketegangan.

Lascobra bergerak. Merunduk untuk memetik 5 jenis bunga di Taman ini.

"Ngapain, Las? Kan ini punya lo udah ada." Sunny memegang seraya mengamati toples kaca milik Lascobra.

"Gue ambilin buat lo."

Sunny meletakkan kembali toples kaca itu dikursi Taman.
Ia tersenyum miris.
Mengasihani dirinya yang selalu saja baper.

Setelah mengumpulkan kelima jenis bunga, Lascobra mengambil toples kaca tersebut lalu memasukkan bunga untuk Sunny ke dalam sana.

"Kok dimasukin situ?"

"Biar gak kotor. Bunga lo numpang dulu disitu. Ntar gue beliin toples yang baru."

"Dih. Numpang mulu idup gue." Sunny tertawa.

"Gak gitu konsepnya." Ujar Lascobra tenang, berdecak pelan.

"Iya iyaa paham." Sunny mengeluarkan ponsel dan asyik berselfie-ria.

Untuk sejenak Lascobra mengamati gadis periang itu berpose centil ke arah kamera.

Lascobra kembali menunduk. Meneliti bunga mawar paling indah di Taman untuk ia selipkan ke telinga Sunny.

Wajah Lascobra sumringah melihat setangkai bunga mawar merah yang merekah sempurna. Tanpa cacat sedikitpun.

Lascobra memetiknya perlahan. Lalu membersihkan durinya.
Ia tak tahu apa yang dilakukannya.
Namun Lascobra melangkah ke arah Sunny dengan hati berdebar.

"LASCOBRA!!" Teriak Antartika nyaring. Kakinya berayun cepat ke arah mereka. Hawa kemarahan terpancar jelas dari sosoknya.

Langkah Lascobra terhenti.
Menatap Antartika tak mengerti.

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang