💫SENYUM TAK BERMAKNA

196 56 43
                                    

Hai guys!
Selamat membaca💖
Jangan lupa vote dan komen yang banyak ya💖💖

Kalo kalian lupa alur, kalian boleh baca lagi guyss.
Soalnya bentar lagi end!

Yg semangat yaa komennya💖

💫💫💫

"Naik." Perintah Anggara dari dalam mobil.

"Loh? Motorku gimana?" Antartika mengernyitkan jidat.

"Biar aja di parkiran. Kan aman. Kamu naik, nanti papa suruh orang buat bawa Vespa bututmu pulang."

Antartika lekas membuka pintu mobil dan menempatkan diri disebelah papanya.

Anggara mulai memacu mobil meninggalkan area Sea World.

"Ingat, nak, kita nggak selamanya muda." Tutur Anggara.

Antartika manggut-manggut sok paham. Padahal dalam hati menangis keras karena mulai mencium bau-bau khotbah yang takkan berkesudahan.

"Kamu harus belajar bertanggung jawab." Anggara menoleh sekilas kepada Antartika.
"Mata kamu gak usah berkaca-kaca!"

Antartika mengangguk singkat dan mendongak agar airmatanya tidak jatuh.
Bukannya sedih karena dimarahi, tetapi hanya bosan.

Kedua tangan Anggara mencengkram stir, netranya mengawasi lalu lintas.
"Kamu tau kenapa mama sama papa masukin kamu ke les privat?"

"Tau, pa." Ucap Antartika yang melamun seraya melempar pandang keluar kaca jendela mobil.

"Harusnya kamu jawab gak tau!" Ketus Anggara sensi.

"Iya, pa. Gak tau."

Anggara menghela nafas. Wajahnya kembali serius.
"Karna papa sama mama mau kamu pinter. Biar lulus tanpa sogokan. Terus kamu bisa ke terima di kampus yang berkualitas dan dapat pekerjaan bagus."

""Hah?" Antartika melongo.
"Jadi aku ga kerja di perusahaan papa?"

"Enggak." Balas Anggara. Datar.
"Suatu hari perusahaan itu bakal papa warisin ke kamu. Tapi kamu harus cari pengalaman dulu. Ya caranya dengan bekerja untuk orang lain. Jangan maunya langsung jadi bos."

Antartika mengurut jidatnya yang puyeng. Pembahasan ini semakin alot.
Terlalu dewasa dan serius.

"Mamamu beneran serius mau jodohin kamu sama Sari."

Raut wajah Antartika begitu kusut.
"Buat apa?"

"Kamu kan udah nidurin dia. Sebagai laki-laki kamu harus tanggungjawab, nak."

"Tapi Sari-nya gak mau!" Tandas Antartika, bersedekap dada.

"Kenapa bisa?"

"Kami ribut. Intinya dia nge-friendzone aku."

Anggara yang bingung lantas menyipitkan mata.
"Anak muda jaman sekarang gitu amat ya?"

Antartika menghembuskan nafas berat dan diam seribu bahasa. Malas melanjutkan topik.

Tak terasa mobil mereka sudah melaju memasuki area Kompleks. Lalu berhenti tepat di depan rumah Sari.

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora