💫TAK SEMESTINYA

112 26 15
                                    

Halo guys, apa kabar?

Siap buat meramaikan cerita ini?

Menurut kalian endingnya bakal gimana?

"Ekspektasi baik seringkali meleset.
Ekspektasi buruk seringkali tepat.
Inilah kejamnya simulasi dunia."

💫💫💫

Kembali dimana Sunny masih duduk diam menyandar pada pohon.

AAAUUUMM.....

Kabut sepenuhnya menguasai wilayah hutan. Mengunci jarak pandang mata.

15 menit yang lalu King sudah pergi mencari tunangan dan saudara kembarnya.

AAUUUUMMMM....

Terdengar lagi suara lolongan serigala.

Lascobra yang memantau dari balik pohon besar mulai bimbang. Apakah ia harus pergi, atau bertahan.

Tampak Sunny menghela nafas berat. Sehingga Lascobra menguatkan diri dan melangkah mendekatinya.

Sunny menoleh peka. Ditengah tebalnya kabut hutan ini, sesosok pemuda yang menjadi titik lemahnya kembali muncul.

"Sun."

"Las?"

Lascobra sampai di dekat Sunny, lantas berjongkok. Dengan mudahnya cowok itu melempar senyum.
"Lo baik-baik aja?"

Sunny hanya diam. Lagi-lagi getaran itu masih ada.

"Ayo pulang."

"G-gue.. gue nunggu King." Jelas Sunny.

"Tau kok." Balas Lascobra lembut.
"Tapi ada serigala di sekitar sini. Bahaya banget. Ntar kulit mulus lo dirusak sama mereka."

Mendengar itu Sunny jadi goyah. Ia pun memilih menunduk.

Lascobra mengalah melihat Sunny bersikukuh.

Tak ada lagi komukasi.
Lascobra duduk disebelah Sunny, menajamkan pendengaran.

Suara geraman dan auman serigala masih terdengar. Seiring berjalannya waktu disusul oleh suara jangkrik dan burung hantu.

"Las, gue minta maaf." Ungkap Sunny, sukses membuat Lascobra menoleh dan menatapnya.

"Kenapa?"

Sunny menggeleng. Hati kecilnya berbisik, keputusannya malam ini tlah menyakiti Lascobra. Meski otaknya menyangkal bahwa itu tak masuk akal.
"Entahlah. Pokoknya gue minta maaf."

"Oke. Gak apa-apa kok." Ucap Lascobra.

"Kok bisa lo ada disini?"

"Gue khawatir sama lo. Gue khawatir... King nggak bisa jagain lo." Ungkap Lascobra bernada rendah.

Sunny melempar senyum kecut sebagai respon.

Tanpa di duga, ada sepasang mata yang berkilat ditengah pekatnya kabut.

Dia menggeram. Tiba-tiba meloncat menerjang ke arah Sunny.

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt