41. Sakit🤒

5.8K 299 20
                                    

karena ad yg minta double up jadi ywdh gass ngengg🛵..
ini gua nulis mepet ya jd maaf kalo gaje wkk

Happy Reading⛅

Setelah kejadian kemarin bermain hujan bersama Alandra. Pagi ini Grizella di kediamannya sedang menyisir rambut sembari melamun memikirkan lelaki yang menjabat sebagai ketua WE itu.

“Dia sakit gak ya?, duh kok jadi khawatir gini sih?” menggigit ujung kuku dengan pikiran yang berkecamuk. Namun suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangannya.

“Dek turun sarapan” titah Xavier yang di angguki gadis itu, saat akan bertanya tentang Alandra, Abangnya itu terlebih dahulu menutup pintu dan keluar dari kamarnya.

“Duh gimana ya?”

***
Jam istirahat sudah di mulai sejak lima menit yang lalu. Kini Grizella dkk dan Xavier dkk sedang duduk sembari memakan makanan di meja yang sama.

Saat akan membuka suara, perkataan Galang lebih dulu menjawab pertanyaan yang bersarang di otaknya.

“Eh Pak Bos katanya sakit ya?”

“Iya dia sakit katanya sih demam” sambung Rizky yang di angguki semuanya.

Grizella merasa bersalah karena kemarin memaksa lelaki itu untuk ikut bermain hujan bersamanya berniat akan menjenguk Alandra setelah pulang sekolah nanti.

“Bang Xav” panggil gadis itu.

“Hm?” Xavier menjawab sembari mengangkat satu alisnya.

“Eungg Richelle pulang sekolah nanti izin ada urusan dulu”

“Kemana?” tanya Xavier mebuay Grizella mendengus.

“Ada intinya”

“Kemana Ata?” Raka ikut bicara membuat Grizella menghela nafas berat.

“Fine mau jenguk Kak Alandra”

***
Setelah waktu istirahat tadi yang membuat Grizella di introgasi habis habisan oleh kedua Abang dan teman teman lainnya. Kini dengan motor sport kesayangan gadis itu membelah jalan ibu kota Jakarta dengan membawa buah buahan, roti juga susu untuk menuju kediaman keluarga Denandra.

Setelah beberapa menit akhirnya dia sampai dengan selamat lalu mengklakson satpam yang ada di rumah keluarga itu.

“Eh neng Grizella” sapa satpam itu yang bernama pak Umar.

“Eh iya pak--

“Panggil Pak Umar aja neng”

“Eh iya pak Umar, Kak Alandra nya ada?” tanya gadis itu yang di angguki oleh Pak Umar.

“Ada neng monggo masuk aja” mengangguk lalu mengucapkan kata permisi dengan sopan.

***
“Assalamualaikum Bunda” salam gadis itu yang tadi di antar salah satu pembantu yang ada di rumah keluarga Denandra.

“Eh Grizella, sini sini sayang ada apa?” berjalan mendekati Amel yang sedang memasak bubur mungkin untuk Alandra pikir Grizella.

“Kak Al nya ada?” tanya gadis itu sopan.

“Oh ada lagi sakit dia katanya kemarin habis maen hujan hujanan bareng kamu ya?” meringis tak enak hati

“Iya Bunda, maaf ya gara gara Grizella Kak Al jadi sakit” tersenyum hangat dan mengelus pipi Grizella.

“Gapapa sayang”

“Oh iya itu bubur pasti buat Kak Al ya?”

“Iya”

“Yaudah biar Grizella aja yang bawa ke atas sambil jenguk dia bunda” tawar Grizella.

“Gapapa?”

“Iya gapapa bunda”

“Yaudah kebetulan hari ini temen-temen bunda juga mau pada arisan di sini jadi kamu jagain Alan dulu ya, gapapa kan?”

“Iya Bunda gapapa”

“Yaudah sana ke atas, Al nunggu makanannya kayaknya”

***
“Masuk gak ya? masuk gak? YA, iya harus masuk kasian kak Al udah nungguin makanannya dari tadi, iya oke mari kita masuk” sudah seperti orang gilak saja, Grizella berdiri di depan pintu kamar Alandra dan berbicara sendiri layaknya seorang yang tak waras. Saat hendak membuka pintu tiba tiba tangannya diam dan melayang di udara.

“Duh kok deg deg an ya?, Ah udah lah masuk aja”

Ckleck

“Kak Al” panggil pelan gadis itu seraya menutup pintu, Alandra yang kebetulan sedang duduk bersandar di kepala kasurnya menengok dan betapa terkejutnya lelaki itu melihat gadis yang semalam dia pikirkan ada di hadapannya.

“Bun-- loh kok? Bunda mana kok Lo yang dateng?” menyerngit bingung seraya menelarisir degupan jantung yang tiba-tiba menggila di dalam sana.

“Eungg itu tadi kak, Bunda katanya ada urusan di bawah biasa ibu ibu sosialita” Grizella menjawab dengan sedikit gugup.

“Ini kak tadi bunda bikinin bubur di makan dulu” suruh gadis itu yang di angguki oleh Alandra.

Lelaki itupun membawa mangkuk yang berisi bubur ke tangannya lalu memakannya dengan tenang. Hanya tiga sendok, mangkuk yang tadi di berikan Grizella pun dia kembalikan.

“Loh kak kan baru sedikit, makan lagi ih biar cepet sembuh” suruh paksa gadis itu.

“Udah gak selera” datar lelaki itu.

“Ck. Yaudah sini gue suapin aaaaa” dengan paksaan akhirnya lelaki itu membuka mulutnya. Grizella tersenyum cerah. Lalu melanjutkan menyuapi lelaki yang notabennya ketua WE.

***
“Kak btw maaf ya kemaren gara gara gua maksa lo maen hujan hujanan akhirnya lu jadi sakit gini deh” setelah tadi selesai menyuapi Alandra, Grizella memulai membuka suara dan menyampaikan niatnya datang ke sini.

Alandra menatap gadis itu menaikkan alis dan tiba tiba salah satu sudut bibirnya tertarik keatas. Dan mengelus pucuk kepala Grizella membuat gadis itu mendongak melihat manik mata hitam tajam bak elang namun teduh.

“Iya sans gapapa, lagian gua juga suka kok maen hujan” senyum terbit dari bibir Grizella dan tanpa di sadari dia memeluk lelaki itu dengan eratnya.

Alandra terdiam di tempat namun tak urung membalas pelukan Grizella.

“Jantung gua tolonggg”

“BUNDA ALAN KENAPA?”

•||GRIZALAN||•

Impas ye byee..

GRIZALAN [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt