67.

4.5K 253 152
                                    

vote komen janlup!

Happy Reading 💐

"Duh bingung banget, datengin, enggak, datengin, enggak, datengin" bingung Dokter muda sambil menggigit ujung kukunya risau

"Argh, Okay Grizella relax, tarik nafas buang, huh"

Akhirnya dengan segala pertimbangan, Grizella memilih untuk mendatangi sang mantan kekasih

Berjalan melewati koridor rumah sakit, dengan senyum ramah yang dia pamerkan

Sampai sudah langkah kaki gadis itu membawa nya pada taman rumah sakit yang ada, tidak terlalu ramai juga tidak terlalu sepi

Tak sedikit anak-anak yang sedang bermain masih dengan seragam pasiennya, mengedarkan pandangannya

Sampai pada satu titik bola mata itu berhenti

Pada punggung kokoh laki-laki yang sedang menyandarkan punggungnya pada kursi yang ada ditaman rumah sakit

Laki-laki dengan seragam pasiennya, juga infus disisinya yang menggantung pada besi tempatnya

Berjalan dengan langkah kaki yang membawanya pada sosok laki-laki itu, hendak menepuk pundaknya namun ia urungkan

Memilih maju, dan duduk disamping laki-laki itu, kursinya memang cukup untuk dua orang, seperti kursi taman pada umumnya

"Kenapa?" tanda basa basi ataupun sapaan, Grizella langsung menanyakan perihal tujuan laki-laki itu mengajaknya bertemu

Alandra, laki-laki yang duduk disebelahnya menoleh dengan pandangan yang tak dapat diartikan "Kamu apa kabar?" tanyanya

Grizella menaikan alisnya "Baik"

Hening, tak ada yang membuka percakapan lagi

Alandra yang bingung harus memulai dari mana, dan Grizella yang tak ingin pusing mencari topik

"Gak nanya balik?" tanya Alandra

Gadis itu menoleh, menyeringai "Buat apa? Toh aku udah tau kondisi kamu" setelah itu mengalihkan pandangannya kembali kedepan

Alandra diam, merutuki dirinya sendiri yang lupa akan hal itu

Keadaan benar-benar hening selang beberapa saat, tak ada yang memulai percakapan, keduanya hanya saling diam

Alandra, laki-laki itu menghela nafas berat "Gimana kehidupan kamu selama tujuh tahun terakhir?" tanya Alandra akhirnya

Tersenyum simpul berusaha membuat keadaan baik-baik saja "Baik juga"

Lagi-lagi laki-laki itu menghela nafasnya berat "Zell, kamu.. hm" Alandra terlihat ragu akan ucapannya

"Kenapa?"

"Kamu gak mau dengerin penjelasan aku dulu soal kejadian tujuh tahun silam?" ujar Alandra pelan

Grizella mendengar, dari jarak yang mampu dikatakan dekat, ia mendengar perkataan Alandra tadi, "Kenapa soal tujuh tahun silam?"

"Zell, aku minta maaf" menghirup oksigen sebanyak-banyaknya "Tapi jujur aku gak ada niat sekalipun buat nyakitin kamu, apalagi ngebentak kamu waktu itu" lirihnya menyesal

"Gak usah dibahas lagi, lagian itu udah lama. Aku juga udah berdamai sama keadaan" ucap gadis itu

"Tapi setidaknya kamu tau apa alasan aku"

"Adakah alasan yang buat kakak bentak aku waktu itu?" tanya Grizella "Kalau pun ada, harus banget lampiasin ke aku? Yang bahkan notabe nya waktu itu aku pacar kakak dulu"

GRIZALAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang